Sementara itu, untuk distribusi reguler di Indonesia sendiri, YDSF sudah bekerjasama dengan peternak lokal di berbagai daerah, baik di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Dari daerah-daerah tersebut rencana titik salur sudah diatur sesuai rute perjalanannya.
Di Jawa, YDSF menyiapkan kurang lebih sekitar 50 armada. Seluruh armada dikerahkan untuk mendukung pengiriman ke Madura, Kediri, Mojokerto, Tulunggagung, Malang, dan dari Ngawi hingga Banyuwangi. Pengiriman juga dilakukan ke wilayah Surabaya, Gresik, Semarang, Yogyakarta, dan Jabodetabek.
Dari seluruh wilayah pelosok Indonesia, Palestina, dan Uganda, terdapat lebih dari 1.354 domba dan 150 ekor lebih sapi dalam pendistribusian kali ini.
Jauhari Sani juga berpesan kepada seluruh tim Ekspedisi Kurban yang mengawal pendistribusian kali ini agar dapat benar-benar menjangkau titik salur dan memastikan hewan kurban sampai pada penerimanya.
“Pesan saya, teman-teman lapangan pastikan kondisi hewan di kandang sesuai dengan yang ditetapkan oleh panitia, baik bobotnya maupun kesehatannya. Kawal sampai lokasi tujuan, dan diserahterimakan,” tegas Jauhari.
Menurutnya, amanah yang telah diberikan donatur harus senantiasa dijaga dengan baik. Ia kembali menegaskan agar tim Ekspedisi Kurban di lapangan dapat memastikan kesesuaian bobot dan kesehatan hewan agar merasa aman dan nyaman berkurban di YDSF.
Sementara itu, Imron Wahyudi, Direktur Program YDSF menuturkan titik distribusi hewan kurban tahun ini bertambah bila dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, seperti di Maluku Utara, Papua, Palestina, dan Uganda.
“Kami berupaya menambah titik kemanfaatan dari hewan kurban yang kami himpun. Insya Allah tahun ini jumlah pequrban meningkat. Sehingga hewan pun bertambah banyak,” tuturnya, sembari mengatakan YDSF masih membuka layanan kurban hingga Hari Raya Idul Adha, Senin (17/6) pekan depan.
Editor : Ali Masduki