JOMBANG, iNewsSurabaya.id - Nasib tragis menimpa MFI (29), staf Bawaslu Kabupaten Jombang, yang harus merasakan dinginnya jeruji besi setelah tersandung kasus asusila. MFI, yang juga diketahui menyetubuhi anak di bawah umur, dipecat dari jabatannya setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian.
Ketua Bawaslu Jombang, Dafid Budianto, mengonfirmasi pemecatan tersebut. “Sudah diberhentikan, sejak MFI dijadikan tersangka,” kata Dafid melalui pesan WhatsApp kepada iNews.id.
Selama lima tahun terakhir, MFI bekerja sebagai staf honorer di kantor Bawaslu Jombang. Namun, kini masa depan pria beristri ini suram, karena selain pemecatan, Bawaslu juga menegaskan tidak akan memberikan pendampingan hukum kepadanya. "Tidak ada pendampingan hukum," tegas Dafid.
Kasus ini semakin menghebohkan karena korban adalah adik ipar MFI sendiri, yang masih duduk di bangku SMA. MFI diduga memanipulasi korban dengan rayuan palsu dan janji-janji cinta, sehingga berhasil memaksa korban untuk melakukan tindakan asusila di sebuah hotel.
Bawaslu tidak memberikan toleransi kepada pelaku yang berbuat asusila menyetubuhi anak di bawah umur. Terlebih, korbannya adalah adik iparnya. MFI telah memanfaatkan jabatannya dan memanipulasi adik iparnya yang masih duduk di SMA, dengan rayuan seolah-olah cinta. "Tidak (pendampingan hukum," tegas Dafid.
MFI ditangkap unit PPA Satreskrim Polres Jombang pada Mei 2024 lalu di Jl. Wahid Hasyim Jombang setelah dilaporkan keluarga korban atas dugaan menyetubuhi adik iparnya yang berusia 16 tahun.
Editor : Arif Ardliyanto