Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono menilai, EJID 2024 menjadi bukti komitmen pemerintah dan berbagai pihak dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Jatim, membuka peluang investasi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dia mengatakan, acara ini merupakan hasil kerja sama Bank Indonesia dengan DPMPTSP Jatim, dan menunjukkan minat yang besar terhadap potensi investasi di Jatim. “Acara ini menjadi platform penting untuk mempertemukan para investor, terutama investor asing, dengan berbagai proyek potensial di Jawa Timur,” terangnya.
Sedangkan Kepala Perwakilan BI Jatim, Erwin Hutapea mengatakan, forum ini diselenggarakan sebagai wujud kegiatan untuk meningkatkan angka investasi di Jatim sebagai provinsi yang cukup besar kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia.
Erwin menuturkan, berbicara soal investasi tidak bisa dilakukan secara one shot. “Harus dikawal. Dengan DPMPTSP kami melakukan kurasi proyek-proyek yang ready to offer. Hari ini akan ada one on one meeting, pendalaman dari calon investor dengan project owner, untuk masuk ke diskusi yang lebih lanjut sehingga harapannya di bulan Oktober ada MoU, LoI untuk realisasi investasi,” tuturnya.
Secara keseluruhan, proyek-proyek yang ditawarkan hari ini meliputi energi, manufaktur, pariwisata dan kawasan ekonomi khusus setidaknya JIIPE dan singhasari. “Secara total dari beberapa project yang ready to offer angkanya sekitar Rp40 triliun,” ungkapnya.
Editor : Arif Ardliyanto