Agil Nanda Irmawan, Ketua KKN Unusida, menambahkan bahwa Waste Warrior adalah bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat selama KKN. "Kegiatan ini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat melalui generasi muda tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan," jelas Agil.
Sementara Ozi Riyanto, Direktur Pemasaran dan Kemitraan LMI, mengungkapkan bahwa LMI telah bekerja sama dengan Kampung Edukasi Sampah sejak 2023 untuk mengedukasi anak yatim dan dhuafa.
"Momentum kegiatan edukasi ini diadakan bagi anak-anak yatim/dhuafa binaan Laznas LMI sekaligus untuk mengisi libur akhir pekan dengan belajar pemilahan dan pengolahan sampah melalui permainan yang menyenangkan," kata Ozi.
Kampung Edukasi meluncurkan program baru bernama Waste Warrior. Foto iNewsSurabaya/ist
Disisi lain, Edi Priyanto, pegiat lingkungan Kampung Edukasi Sampah, menekankan pentingnya peran generasi muda sebagai "Waste Warriors". "Mereka perlu diberikan pendidikan dan kesadaran mengenai pengelolaan sampah yang baik serta dampaknya terhadap lingkungan. Mereka bisa menjadi agen perubahan yang menginspirasi keluarga dan komunitas mereka untuk menjaga kebersihan lingkungan," jelas Edi.
Edi juga menambahkan bahwa keterlibatan generasi muda dalam pengelolaan sampah tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga bagi perkembangan pribadi mereka. "Melalui kegiatan seperti kampanye kebersihan, pengumpulan sampah, dan proyek daur ulang, mereka dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan, inisiatif, dan kerja sama tim," tambahnya.
Program Waste Warrior diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan dan mempraktikkan pengelolaan sampah yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Dengan antusiasme dan kerjasama dari berbagai pihak, masa depan yang lebih bersih dan sehat dapat tercapai.
Editor : Arif Ardliyanto