Ia menjelaskan, penipuan yang seolah-olah investasi ini dijalankan dengan sangat cantik, hingga korban tidak menyadari. Leny menduga, penipuan dijalankan oleh tim. Kecurigaan itu ia sadari setelah berada dalam satu grup percakapan yang hanya beranggotakan 4 orang.
"Setelah masuk grup ini, saya diperintah deposit lagi sebesar Rp1 juta, kemudian Rp1.5 juta, Rp3.5 juta dan Rp 8 juta kemudian terakhir Rp4 juta," kata dia.
Iapun baru yakin bahwa investasi tersebut merupakan modus penipuan, saat gagal menarik investasi. Saat ini, Leny sudah melaporkan website investasi online bernama Missionmake.money ke Polrestabes Surabaya.
"Saya curiga banyak warga yang juga tertipu. Semoga tidak ada lagi warga yang terjebak," tuturnya.
Kegiatan penyuluhan bertajuk "Waspada Jerat Investasi Bodong" yang digelar dengan cara door to door atau mendatangi warga dari rumah ke rumah ini merupakan cara anggota Komisi XI DPR RI, Indah Kurnia, untuk mengedukasi masyarakat agar tak terjebak Investasi Bodong.
Kali ini, legislator dari daerah pemilihan Jatim 1 ini mengajak Perkumpulan Lumbung Pelita Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain memberikan edukasi mengenai bahayanya investasi bodong, tim juga memberikan paket sembako kepada warga.
Ade, mewakili tim Rumah Aspirasi Indah Kurnia pada kesempatan tersebut mengatakan, masa pandemi menimbulkan tantangan ekonomi bagi masyarakat. Banyak pinjaman online dan investasi ilegal bertebaran di media sosial. Namun tawaran menggiurkan ini bisa menjadi jerat apabila masyarakat tak teredukasi.
Oleh karena itu OJK dan Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia sebagai regulator dan pemangku kebijakan sengaja membidik lokasi ini sebagai tempat edukasi. Agar warga di perkampungan tidak terjerumus dalam iming-iming pinjaman online dan investasi bodong.
"Kami berharap kedatangan kami bisa memberikan edukasi dan mencegah," kata Ade.
Ia menambahkan, bila ada masyarakat menemukan kasus jerat pinjaman online dan investasi bodong bisa melaporkan ke OJK melalui nomor WhatsApp 081157157157.
Editor : Ali Masduki