Lebih lanjut, BPR Kirana Indonesia memperoleh predikat tersebut karena dinilai mumpuni dalam tiga kriteria penilaian, yaitu rentabilitas, likuiditas, dan efisiensi.
Per Juni 2024, BPR Kirana Indonesia telah berhasil menduduki peringkat ke-26 dari 1.551 BPR di Indonesia berdasarkan besaran asetnya.
Sementara itu, tercatat hingga akhir bulan Juli 2024, total nasabah BPR Kirana telah mencapai lebih dari 11 ribu pelanggan.
Di sisi lain, BPR Kirana Indonesia telah bekerja sama dengan lebih dari 150 BPR lainnya dalam penyediaan likuiditas serta sindikasi kredit. Lebih daripada itu, BPR Kirana Indonesia juga senantiasa menjaga rasio NPL Net rata-rata di kisaran 0,7-1,2%.
Natanael Edwin Supranoto, Direktur Utama BPR Kirana Indonesia berharap pihaknya dapat menjadi bank andalan masyarakat yang inovatif, sekaligus motor penggerak kolaborasi bagi industri BPR di Indonesia.
"Dengan kehadiran kantor baru di Surabaya, BPR Kirana berkomitmen untuk terus meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia serta berkontribusi pada kemajuan industri BPR secara keseluruhan," tegasnya.
BPR Kirana Indonesia telah mendapatkan izin usaha dari Menteri Keuangan Republik Indonesia sejak 2 Juni 1997 dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sebagai anggota Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), BPR Kirana memastikan bahwa simpanan nasabah tetap aman dan terjamin. Pembukaan kantor baru BPR Kirana Surabaya ini diharapkan dapat memperkuat komitmen BPR Kirana Indonesia dalam melayani masyarakat Indonesia dengan lebih baik lagi.
Editor : Ali Masduki