Lebih lanjut, dalam pertemuan tersebut juga dibahas program program perlindungan sosial sampai pada program-program penurunan kemiskinan yang telah berhasil seperti di Brazil, Meksiko, hingga Peru.
Berdasarkan data, Neraca Perdagangan Jatim - Peru sampai dengan Maret 2024 sebesar US$ 8,16 Juta. Dengan nilai ekspor mencapai USD6.073,72 juta pada tahun 2023.
Di sisi perekonomian Jatim, pada Triwulan II Tahun 2024 tercatat tumbuh impresif sebesar 2,87 persen (q-to-q) dan 4,98 persen (yoy). Capaian ini mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Jawa serta mampu berkontribusi sebesar 14,43 persen terhadap PDB Indonesia dan 25,30 persen terhadap PDRB Pulau Jawa.
Untuk menggaet investor, Pemprov Jatim memiliki Investment Project Ready To Offered (IPRO) yang ditawarkan kepada investor untuk lebih banyak masuk berinvestasi. Saat ini telah tersedia platform platform seperti Point Jatim, Jatim Online Single Submission (JOSS) dan Helpdesk DPMPTSP Jatim
"Jatim memiliki dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan lima kawasan industri yang tersebar di beberapa daerah yang sesuai untuk mengakomodir berbagai kebutuhan dari investor dan para pengusaha," terangnya.
Sementara itu, Dubes Peru untuk Indonesia Luis Tsuboyama mengatakan, bahwa kunjunganya ke Jatim untuk membangun kemitraan kedua belah pihak. Bahkan, pada September akan diadakan event bertajuk Indonesia - Amerika Latin yang diadakan di Ibu Kota Peru, Lima.
"Saya berharap bisa datang kembali ke Jatim untuk mengadakan forum bisnis di Indonesia dan mengajak pengusaha Peru untuk bertemu pengusaha Jawa Timur," tutupnya.
Editor : Arif Ardliyanto