Salah satu inisiatif utamanya adalah digitalisasi pesantren, terutama dalam bidang keuangan, guna meningkatkan efisiensi dan kemandirian ekonomi pesantren.
BSI berkomitmen untuk mendukung pesantren dalam adopsi teknologi modern yang menyederhanakan pengelolaan keuangan. Program ini mencakup penerapan sistem pembayaran dan pelaporan keuangan yang efisien serta penyuluhan dan pelatihan untuk pengelola pesantren.
"Digitalisasi ini merupakan amanat Bapak Presiden dalam segala hal transaksi keuangan. Dengan adanya program dari BSI ini, kami berharap segala transaksi keuangan di dalam pesantren bisa menjadi lebih mudah dan terkelola dengan baik," ungkap Hery.
Tidak hanya itu, pengembangan ekosistem Islam di masjid juga menjadi fokus BSI. Digitalisasi manajemen keuangan masjid diharapkan dapat mempercepat berbagai aktivitas finansial seperti donasi (zakat, infak, sedekah, dan wakaf) serta pengembangan ekonomi sektor riil di lingkungan masjid.
Masjid sebagai pusat komunitas dinilai memiliki peran strategis dalam menyebarluaskan prinsip-prinsip ekonomi syariah. Dengan adanya solusi digital dari BSI, pengurus masjid dapat memanfaatkan sistem seperti cash management system, virtual account, dan QRIS untuk memudahkan pengelolaan keuangan dan transaksi.
"Program-program ini mendukung pengurus masjid dalam menjalankan tugas mereka dengan lebih efektif dan efisien,” tutup Hery.
Editor : Ali Masduki