SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya kembali menunjukkan komitmennya untuk mendukung masyarakat dengan inovasi yang praktis dan bermanfaat. Kali ini, Dosen Fakultas Teknik Mesin UWP, Slamet Riyadi, ST.,MT, bersama Dekan Fakultas Teknik, Ong Andre Wahju Rijanto, ST.,MT, dan tim desain serta analisa produk, berhasil menciptakan Mesin Pasteurisasi Susu Sapi berkapasitas 50 liter.
Inovasi ini muncul sebagai respons terhadap perkembangan teknologi yang semakin pesat, di mana kebutuhan akan mesin-mesin untuk mendukung industri dan rumah tangga kian meningkat.
“Kami berhasil menciptakan Mesin Pasteurisasi Susu Sapi yang mampu memproses 50 liter susu per jam atau 400 liter dalam sehari,” ujar Slamet Riyadi.
Mesin ini memiliki teknologi canggih, dilengkapi dengan dua mixer berbahan Stainless Steel 304. Mixer pertama terdiri dari tiga bodi, yang berfungsi menampung susu, air, dan sebagai tempat pemanas, sementara mixer kedua bertugas mendinginkan susu yang telah diproses. Sistem pengaduk pada mixer pertama menggunakan dayung bertingkat yang diputar oleh Motor Oriental, memungkinkan pengadukan susu secara merata selama proses pemanasan.
“Inovasi ini memastikan susu dipasteurisasi pada suhu 70-80°C dengan pengadukan terus-menerus, menjamin kualitas dan kebersihan susu,” tambah Slamet.
Tidak hanya itu, setelah proses pemanasan selesai, susu otomatis dialirkan ke mixer kedua untuk didinginkan dengan cepat. Proses ini dipercepat dengan sirkulasi air pendingin yang diatur oleh motor pompa, sehingga susu siap dikemas dengan aman dan higienis.
Mesin ini juga dilengkapi sistem kelistrikan canggih yang memungkinkan proses produksi berjalan otomatis, mulai dari pemanasan hingga pengisian susu ke dalam botol.
“Dengan bantuan conveyor, botol-botol susu otomatis bergerak dan berhenti saat melewati sensor, lalu diisi susu dalam waktu hanya 15 detik per botol,” jelas Slamet.
Inovasi ini tidak hanya membuat proses pasteurisasi lebih cepat dan efisien, tetapi juga lebih higienis karena meminimalkan kontak langsung dengan tangan manusia. Setelah melalui serangkaian pengujian di Balai Uji SGS Indonesia, hasilnya menunjukkan bahwa susu yang dipasteurisasi dengan mesin ini memenuhi standar keamanan konsumsi sesuai dengan peraturan BPOM.
Dosen UWP melakukan Simulasi proses produksi pasteurisasi susu. Foto iNewsSurabaya/ist
Dalam presentasinya di hadapan para mitra penjual susu dan mahasiswa Fakultas Teknik Mesin UWP, Slamet mengungkapkan bahwa mesin ini mampu mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh para pengusaha susu kecil, seperti aroma susu yang kurang sedap dan kapasitas produksi yang rendah.
Menurut salah satu mitra, Achmad Yamuhaimin dari Trenggalek, mesin ini mampu menjaga suhu dan mengaduk susu secara otomatis, sehingga kualitas dan rasa susu yang dihasilkan lebih konsisten.
Sementara itu, Sutiah, pengusaha minuman CAOSU, menyatakan harapannya bahwa dengan menggunakan susu hasil pasteurisasi mesin ini, rasa manis berlebih pada produknya bisa dikurangi, sehingga lebih sesuai dengan selera konsumen.
Di akhir presentasi, hasil olahan susu tersebut dibagikan kepada 50 atlet Jujitsu Dojo Wijaya Putra, dan mereka pun sepakat bahwa rasa susu yang dihasilkan gurih dan sangat memuaskan.
Inovasi Mesin Pasteurisasi Susu Sapi ini tidak hanya menjadi solusi bagi para pengusaha susu, tetapi juga bukti nyata kontribusi Universitas Wijaya Putra dalam mendukung kemajuan industri lokal melalui teknologi yang praktis dan berkualitas tinggi.
Editor : Arif Ardliyanto