Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga membuka wawasan para nelayan tentang inovasi penyimpanan yang lebih cerdas.
Tim Abmas ITS, yang terdiri dari 10 dosen dan 13 mahasiswa dari berbagai departemen, menggelar kegiatan ini dalam tiga sesi berbeda, di mana setiap sesi diikuti oleh kelompok nelayan binaan dari Desa Pademawu Timur.
"Dari teori ke praktik, kami mengajarkan mereka cara mencampurkan bahan resin thermosetting dan serat E-glass, serta membuat ice gel yang dapat digunakan berkali-kali," terang Totok.
Setelah menyelesaikan pelatihan, diharapkan para nelayan dapat memproduksi cool box dan ice gel secara mandiri. "Teknologi ini tidak hanya mengurangi biaya operasional, tetapi juga meningkatkan kualitas hasil tangkapan ikan," tutupnya.
Kepala Desa Pademawu Timur, Juma'ati Elis Susanti, mengungkapkan harapannya agar teknologi yang diperkenalkan oleh tim ITS dapat terus dikembangkan.
"Kami berharap para nelayan dapat memanfaatkan cool box ini untuk penyimpanan ikan dan perbaikan perahu. Dengan begitu, operasional mereka menjadi lebih efisien. Ke depannya, teknologi ini juga bisa dimanfaatkan oleh pembudidaya lele untuk membuat kolam dari fiber," ujarnya.
Dengan adanya pelatihan ini, para nelayan di Desa Pademawu Timur kini tidak perlu khawatir lagi tentang kualitas hasil tangkapan mereka.
"Kami berharap teknologi ini dapat meningkatkan pendapatan mereka dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat pesisir di wilayah ini," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto