Momen Haru Guru SD yang Kembali Temui Muridnya, Viral di TikTok dan Instagram Ternyata Pamitan!

ASAHAN, iNewsSurabaya.id - Sebuah momen penuh haru menghebohkan jagat media sosial TikTok ketika seorang guru sekolah dasar (SD) kembali ke sekolah untuk berpamitan dengan murid-muridnya. Video yang dibagikan oleh akun @welyahnm1, milik guru tersebut, memperlihatkan betapa mendalamnya ikatan emosional antara guru dan murid, hingga berhasil mencuri perhatian ribuan netizen.

Dalam video yang diunggah, guru yang mengajar di sebuah sekolah di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, datang kembali ke sekolah pada siang hari untuk mengucapkan salam perpisahan. 

Baca Juga

Diduga Lakukan Pelecehan, Oknum Kepala Sekolah SDN Madulang Ditahan Satreskrim Polres Sampang

Kedatangannya disambut dengan tangisan murid-murid yang tak kuasa menahan emosi. "Aahhh ibuuu!" teriak seorang murid dengan penuh kesedihan. Bahkan, salah satu murid bertanya, "Ibu datangnya kok siang? Kita kan belajarnya dari pagi," ucapnya dengan nada bingung bercampur haru.

Momen mengharukan ini pun langsung viral dan berhasil menembus jajaran For Your Page (FYP) di TikTok. Tak tanggung-tanggung, video tersebut meraup 186.000 likes dan di-save sebagai favorit oleh 5.845 pengguna. Salah satu komentar yang mencuri perhatian netizen lainnya berbunyi, "Tangisan anak SD itu no gimmick," yang juga mendapatkan 14.800 likes, memperlihatkan betapa tulusnya reaksi para murid dalam video tersebut.

Tak hanya di TikTok, video perpisahan ini juga menyebar ke Instagram setelah beberapa akun memutuskan untuk me-reupload momen haru tersebut. Komentar-komentar positif dari netizen pun menghiasi unggahan, banyak yang memuji kebaikan hati sang guru dan menyatakan betapa kenangan akan guru yang penuh kasih sayang akan terus membekas di hati para muridnya.

Baca Juga

Terkuak Motif Sekeluarga di Malang Tewas Bunuh Diri, Suami Terjerat Utang Korbankan Nyawa Anak-Istri

Momen ini seakan menjadi bukti nyata bahwa cinta dan dedikasi seorang guru dalam mendidik akan selalu dikenang oleh murid-muridnya, bahkan setelah mereka berpisah.

Editor : Arif Ardliyanto