Temas Lines mencatatkan rata-rata dua kedatangan kapal per bulan di TPK Ambon, dengan rata-rata bongkar muat 150 boks per kapal. Saat ini, waktu tambat kapal hanya membutuhkan 4 jam, jauh lebih cepat dibandingkan 10 jam sebelum transformasi.
"Pelayanan di lini 1 terminal yang dioperasikan SPTP sudah sangat baik. Kami hanya berharap peningkatan layanan di lini 2," kata Kris.
Terminal Head TPK Ambon, Yandi Sofyan Hadi, menjelaskan bahwa transformasi yang dilakukan mencakup aspek sumber daya manusia, proses, dan teknologi. Standarisasi operasional serta implementasi TOS Nusantara sebagai sistem operasi terminal peti kemas telah membantu meningkatkan efisiensi terminal.
TPK Ambon juga sedang meningkatkan kekuatan dermaga sepanjang 162 meter dan menambah panjang rel QCC hingga 160 meter, sehingga nantinya QCC dapat melayani hingga 320 meter dermaga untuk dua kapal peti kemas sekaligus.
“Kami menyadari pekerjaan di dermaga mungkin sedikit menghambat aktivitas kapal karena hanya dapat digunakan untuk satu kapal saat ini. Namun, ke depannya, kami optimis dengan peningkatan ini, operasional di TPK Ambon akan semakin maksimal dalam melayani perusahaan pelayaran,” tutup Yandi.
Editor : Arif Ardliyanto