get app
inews
Aa Text
Read Next : Moduit Perluas Layanan dengan Pembukaan Moduit BEYOND Lounge di Surabaya

Investasi Cerdas di Bali: Ecoverse, Properti Ramah Lingkungan dari NPG Indonesia

Senin, 11 November 2024 | 07:58 WIB
header img
Ecoverse, poyek hunian prmium yang Selaras dengan alam. Foto/NPG Indonesia



Evgeny Obolentsev mengamati pergeseran minat wisatawan ke bagian barat Bali, seperti Seseh, Kedungu, Cemagi, Nyanyi, dan Pererenan. Kawasan Sanur, Seminyak, dan Ubud tetap menjadi favorit bagi wisatawan lama.

"Namun, generasi muda lebih tertarik pada lokasi baru yang lebih hijau dan dekat dengan alam Bali," ungkapnya.

Tren ini semakin diperkuat oleh meningkatnya minat untuk tinggal dan bekerja di Bali. Pandemi mengajarkan kita bahwa bekerja secara remote memungkinkan, dan Bali menjadi tempat ideal untuk menerapkan konsep work-life balance.

"Program Work From Bali yang digagas pemerintah pada tahun 2021, serta aturan yang memudahkan kepemilikan properti di Bali, juga berperan penting," kata Evgeny.

Rencana Pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur di Bali, seperti Bali Urban Subway, akan semakin meningkatkan harga properti di wilayah yang dilalui jalur transportasi publik.

"Seperti pengalaman di kota-kota dengan MRT atau LRT, akan terjadi peningkatan nilai properti di sekitarnya," ujar Evgeny.

Untuk itu NPG Indonesia fokus pada pengembangan real estat di Bali dengan konsep yang selaras dengan alam dan lingkungan sekitar. 

"Tantangannya adalah bagaimana menyesuaikan bangunan dengan alam. Hal inilah yang membuat semua orang jatuh cinta pada Bali," tuturnya.

NPG selalu menerapkan prinsip keberlanjutan dalam setiap proyek. Ecoverse, proyek hunian premium yang ditargetkan selesai pada Kuartal Keempat 2025, mengaplikasikan fitur keberlanjutan seperti energi terbarukan melalui panel tenaga surya, sistem pengolahan sampah, filter air osmosis, dan Rain Water Trap.

Ecoverse terdiri dari 34 unit apartemen dan 16 unit townhouse dengan 2 dan 3 lantai, menawarkan kenyamanan dengan fasilitas berkualitas tinggi dan keharmonisan dengan alam.

"Kami mentransfer keahlian konstruksi dari Eropa, namun juga belajar budaya dan kearifan lokal, khususnya konsep Tri Hita Karana," tambah Evgeny.

Konsep ini menitikberatkan hubungan manusia dengan sesama, alam, dan Tuhan, menurutnya menumbuhkan toleransi dan rasa damai.

"Hal ini penting untuk menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan pariwisata dengan alam dan budaya Bali," pungkasnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut