Ia berharap pameran ini mendorong mahasiswa untuk menemukan tujuan hidup mereka dan menempuh jalan sesuai mimpi masing-masing.
Martadi juga menekankan pentingnya karya yang dipamerkan untuk didaftarkan hak cipta, guna memperkuat branding diri mahasiswa dan menambah portofolio mereka.
Salah satu karya yang menarik perhatiannya adalah ilustrasi klasik abad pertengahan yang diolah dengan sentuhan modern, menghubungkan sejarah dengan tren masa kini.
Heny Subandiyah, mewakili Dekan FBS UNESA, berharap Sinestesia terus berkembang dengan menghadirkan karya dari lebih banyak negara di tahun-tahun mendatang.
“Karya dari luar negeri harus bertambah, jika perlu lebih dari lima negara,” ujarnya.
Dengan dukungan penuh dari PUI Seni Budaya UNESA, Sinestesia 7 tidak hanya menjadi ajang pameran karya, tetapi juga wadah kolaborasi lintas budaya yang memperkuat inklusivitas. Pameran ini mengukuhkan posisi UNESA sebagai institusi yang mendorong kreativitas dan inovasi di kancah internasional.
Editor : Arif Ardliyanto