Agus juga menambahkan bahwa dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, senjata api tidak diberikan secara langsung kepada petugas. Namun, dalam situasi tertentu, seperti pengawalan atau keadaan darurat, senjata api dapat digunakan untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Perawatan rutin ini juga bagian dari tanggung jawab terhadap inventaris negara, khususnya Barang Milik Negara (BMN). Dengan perawatan yang baik, kami memastikan kelayakan dan keamanan alat-alat ini untuk mendukung tugas kami,” tambahnya.
Langkah ini menunjukkan komitmen Lapas Banyuwangi dalam menjaga keamanan, baik bagi petugas, penghuni lapas, maupun masyarakat sekitar. Dengan memastikan senjata api selalu dalam kondisi prima, Lapas Banyuwangi tidak hanya meningkatkan efektivitas tugas, tetapi juga menjaga kepercayaan publik terhadap sistem pemasyarakatan.
Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa Lapas Banyuwangi terus berupaya menciptakan lingkungan kerja yang aman, tanggap, dan profesional.
Editor : Arif Ardliyanto