Ady mengimbau masyarakat untuk memerhatikan lingkungan sekitar. “Lakukan perantingan pohon yang rawan tumbang dan bersihkan saluran air agar aliran tidak tersumbat. Hal ini penting untuk mencegah banjir akibat curah hujan tinggi dan angin kencang,” jelasnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Buyung Hidayat, mengungkapkan bahwa Pemkot telah menyiapkan 24 titik pos pantau dan 7 pos terpadu di wilayah pesisir. Lokasinya tersebar di Asemrowo, Bulak, Perak, Sukolilo, hingga Gununganyar.
Sebanyak 250 personel BPBD juga disiagakan untuk berjaga selama 24 jam secara bergantian di titik-titik tersebut. “Kami juga berkoordinasi dengan BMKG dan Call Center (CC) 112 untuk respons cepat jika terjadi kondisi darurat,” ujar Buyung.
Pemkot Surabaya mengingatkan bahwa mitigasi dini dan kewaspadaan warga menjadi kunci utama dalam menghadapi cuaca ekstrem ini. Dengan kerja sama semua pihak, dampak yang ditimbulkan dapat diminimalkan.
Masyarakat dapat terus memantau informasi terkini melalui kanal resmi BMKG atau menghubungi Call Center 112 untuk laporan darurat. Jangan abaikan peringatan dini dan selalu siaga!
Editor : Arif Ardliyanto