get app
inews
Aa Text
Read Next : Usaha Tim SAR Berbuah Hasil, Korban Tenggelam di Jombang Ditemukan Tewas Nyangkut!

Enceng Gondok Sumbat Sungai di Surabaya, Warga Rungkut Menanggal Surabaya Kecewa

Minggu, 29 Desember 2024 | 10:11 WIB
header img
Enceng Gondok Sumbat Sungai di Surabaya. Foto iNewsSurabaya/ist

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Banjir parah yang melanda kawasan Gununganyar memicu kemarahan warga Rungkut Menanggal. Mereka menilai penyebab utama adalah pendangkalan sungai Avur dan tumpukan tanaman enceng gondok yang semakin tidak terkendali. Kondisi ini telah berdampak buruk, terutama saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Ketua LPMK Kelurahan Rungkut Menanggal, Muhammad Faishol, mengungkapkan bahwa ribuan warga yang tinggal di sekitar aliran sungai Avur sudah bertahun-tahun merasakan dampak banjir. 

"Selama hampir 50 tahun saya tinggal di Rungkut Menanggal, tidak pernah banjir separah ini. Dahulu, sungai ini rutin dibersihkan, tetapi dalam 15-20 tahun terakhir, pengawasan sungai nyaris hilang. Sekarang, panjang tumpukan enceng gondok hampir mencapai satu kilometer, mulai dari PT. SIER hingga Kelurahan Gununganyar Tambak," ujar Faishol pada Sabtu (28/12/2024).

Faishol menjelaskan bahwa dahulu tanaman enceng gondok di sungai Avur tidak sebanyak sekarang. Namun kini, tanaman liar tersebut telah meluas dan menumpuk di sepanjang aliran sungai, memperparah pendangkalan. 

Hal ini semakin memperburuk laju aliran air, terutama di kawasan Rungkut Menanggal Gang 3B yang berbatasan langsung dengan wilayah Sidoarjo.

Pada Juni 2023, Faishol bersama Dinas PU Sumber Daya Air Jawa Timur dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas telah menyepakati usulan normalisasi sungai. Namun, hingga saat ini, kesepakatan tersebut belum terealisasi. 

Surat resmi LPMK se-Kecamatan Gununganyar pun telah dikirimkan ke berbagai pihak, termasuk Dinas PU Sumber Daya Air Jatim, DSDABM Surabaya, dan pihak kecamatan, untuk meminta tindak lanjut. Sayangnya, hingga kini tidak ada kejelasan.

“Kami sudah mengadakan rapat bersama berbagai instansi terkait, bahkan BBWS. Tapi normalisasi ini hanya sebatas wacana tanpa aksi nyata,” keluh Faishol.

Meski demikian, Faishol mengapresiasi langkah cepat Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang beberapa hari lalu memerintahkan pengerukan sungai di kawasan terdampak selama 24 jam nonstop. Namun, upaya ini mendapat hambatan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang menilai langkah tersebut melampaui wewenang kota.

“Pemkot sempat mengerahkan alat berat untuk normalisasi, tetapi dihentikan karena sungai ini berada di bawah pengelolaan Pemprov Jatim,” jelasnya.

Ketua RW 5 Kelurahan Gununganyar, Rudi, menegaskan bahwa banjir yang melanda rumah warga akibat jarak sungai yang hanya sekitar 300-500 meter. "Kami berharap Pemprov Jatim segera bertindak dan melakukan normalisasi. Jangan sampai masalah ini terus dibiarkan, karena dampaknya langsung ke rumah warga," tegas Rudi.

Warga berharap pemerintah, khususnya Pemprov Jatim, segera turun tangan untuk menyelesaikan persoalan banjir ini dengan normalisasi sungai Avur, sehingga bencana tahunan ini tidak lagi menjadi momok bagi mereka.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut