get app
inews
Aa Text
Read Next : Enceng Gondok Sumbat Sungai di Surabaya, Warga Rungkut Menanggal Surabaya Kecewa

Inovasi Briket Ramah Lingkungan dari Enceng Gondok Raih Medali Perunggu di IPITEx 2025, Ini Sosoknya

Senin, 17 Februari 2025 | 14:22 WIB
header img
Inovasi briket ramah lingkungan berbahan dasar enceng gondok, tempurung kelapa, dan kulit singkong sukses meraih medali perunggu di IPITEx 2025. Foto iNEWSSURABAYA/saipul

SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID - Tiga inovator muda Indonesia, Mohammad Haryo Mukti, Deandra Ozora Nonika, dan Nabillah Eka Safitri, berhasil meraih Bronze Medal dan Appreciation Exhibiting pada ajang bergengsi International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx) 2025 yang berlangsung di Thailand. Kejuaraan ini digelar pada 2-6 Februari 2025 dan diselenggarakan oleh National Research Council of Thailand (NRCT).

Keberhasilan ini semakin menegaskan potensi luar biasa generasi muda Indonesia, terutama di bidang inovasi yang berdampak langsung pada kelestarian lingkungan. Produk inovatif mereka, briket ramah lingkungan yang terbuat dari enceng gondok, tempurung kelapa, dan kulit singkong, terbukti menjadi solusi efektif dalam mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah organik.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, mengapresiasi karya para siswa yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Menurut Aries, semakin banyak ide inovatif yang muncul dari para siswa, yang menunjukkan bahwa iklim penelitian di sekolah-sekolah semakin berkembang.

"Prestasi ini menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia, khususnya Jawa Timur, memiliki potensi besar untuk mengembangkan inovasi yang berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat," ungkap Aries. Ia juga menekankan pentingnya untuk terus menggali solusi dari berbagai masalah yang ada di masyarakat.

Mohammad Haryo Mukti, yang menjadi ketua tim peneliti SMAN 2 Lamongan, menjelaskan bahwa ide inovasi ini berawal dari permasalahan limbah yang sering mencemari lingkungan, terutama di perairan. Enceng gondok, tanaman yang sering dianggap sebagai hama di sungai dan tambak, menjadi bahan utama dalam pembuatan briket ini.

Tanaman tersebut dikenal tumbuh dengan cepat dan menghambat ekosistem air, sehingga pemanfaatannya dalam pembuatan briket akan mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan.

"Enceng gondok dapat dimanfaatkan untuk mengurangi dampak pencemaran air, sementara tempurung kelapa dan kulit singkong yang selama ini menjadi limbah pertanian, juga dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas briket," jelas Haryo, yang akrab disapa Ryo.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut