get app
inews
Aa Text
Read Next : Mahasiswa UNAIR Teliti Kandungan Rumput Laut di Malaysia

Dosen UNAIR Ragukan Manfaat Keanggotaan Penuh Indonesia di BRICS

Rabu, 08 Januari 2025 | 11:00 WIB
header img
Radityo Dharmaputra, dosen Hubungan Internasional Universitas Airlangga (UNAIR). Foto/Dokumentasi Pribadi

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Keanggotaan penuh Indonesia dalam BRICS, yang diumumkan pada 6 Januari 2024 oleh Presidensi Brazil, menuai pertanyaan dari berbagai kalangan. 

Radityo Dharmaputra, dosen Hubungan Internasional Universitas Airlangga (UNAIR), meragukan manfaat signifikan keanggotaan ini bagi Indonesia.

Dalam pandangan Radityo, keuntungan bergabung dengan BRICS tidaklah jelas. Ia mejelaskan bahwa Indonesia telah menjalin kerja sama ekonomi dengan beberapa anggota BRICS bahkan sebelum bergabung secara resmi. 
"Secara ekonomi, Indonesia sudah bisa bekerjasama dengan anggota-anggota BRICS tanpa perlu bergabung," tegasnya. 

Oleh karena itu, ia mempertanyakan nilai tambah keanggotaan penuh ini bagi perekonomian nasional.

Lebih lanjut, Radityo menyoroti potensi risiko politik dari keanggotaan ini. BRICS, yang terdiri dari Brazil, Rusia, India, China, dan kini Indonesia, seringkali dipandang sebagai blok ekonomi yang menantang dominasi negara-negara Barat

"Bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS memberikan sentimen negatif dari negara barat," ujarnya. 

Indonesia berisiko dianggap sebagai bagian dari blok China-Rusia, yang dapat berdampak pada hubungan dengan negara-negara Barat dan mengurangi diversifikasi investasi.

Radityo melihat langkah Indonesia bergabung ke BRICS sebagai strategi Presiden Prabowo untuk meningkatkan citra kepemimpinan global. Namun, ia mengingatkan akan konsekuensi potensial, yaitu memburuknya hubungan dengan Barat. 

"Indonesia perlu mengambil keputusan secara hati-hati dalam setiap langkah globalnya," imbuhnya. 

Ia menyarankan perlunya mitigasi risiko dengan memperkuat kerja sama dengan AS dan Uni Eropa untuk menyeimbangkan hubungan internasional.

Kesimpulannya, menurut Radityo, keanggotaan penuh Indonesia di BRICS perlu dievaluasi secara cermat.  Manfaat ekonomi yang tidak jelas dan potensi dampak negatif pada hubungan dengan negara-negara Barat menjadi pertimbangan penting yang harus dikaji lebih lanjut oleh pemerintah.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut