Disbudporapar telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk menyambut wisatawan kapal pesiar. Mulai dari pertunjukan budaya khas Surabaya, seperti Tarian Goyang Jeder, hingga beragam pengalaman wisata yang menarik.
"Di Balai Kota Surabaya, para turis kami sambut dengan Tarian Goyang Jeder sebagai upaya memperkenalkan budaya lokal yang atraktif," jelas Farah.
Selain pertunjukan budaya, wisatawan juga diajak menjelajahi berbagai destinasi sejarah yang menjadi ciri khas Surabaya. Beberapa tempat yang sering dikunjungi antara lain:
- Balai Kota Surabaya
- Pasar Genteng
- Hotel Mojopahit
- Tugu Pahlawan
- Arca Joko Dolog
- Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria
- Kawasan Kota Lama
"Surabaya memiliki kekayaan wisata sejarah dan belanja. Karena itu, kami bersama pihak tour travel banyak mengajak wisatawan mancanegara mengunjungi bangunan cagar budaya yang menyimpan nilai sejarah tinggi," ujarnya
Farah optimistis kunjungan kapal pesiar sepanjang 2025 akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal.
"Setiap kunjungan kapal pesiar akan menggerakkan ekonomi, mulai dari UMKM, pemandu wisata, hingga penyewaan transportasi. Hal ini secara langsung meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat Surabaya," ungkapnya.
Ke depan, Disbudporapar akan terus mengupayakan peningkatan kunjungan wisatawan, salah satunya dengan bekerja sama dengan tour operator dan merawat destinasi wisata sejarah.
"Sejauh ini, wisata sejarah tetap menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Kami akan terus menjaga dan memfasilitasi destinasi tersebut agar semakin menarik," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto