Kontroversi Dinsos Surabaya, Ungkap Pelecahan Anak Tak Terjadi di Panti Asuhan, Ada Apa?
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/06/f97cc_kadinsos-surabaya.jpg)
SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya kini menjadi sorotan terkait dugaan pelecehan seksual yang terjadi di sebuah tempat yang disebut sebagai panti asuhan di Surabaya. Namun, Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Anna Fajriatin, membantah bahwa insiden tersebut melibatkan panti asuhan dan menganggap penyebutan istilah "panti asuhan" kurang tepat.
Pernyataan Kepala Dinsos Kota Surabaya ini menjadi kontroversi, sebab sesuai rilis dari Polda Jatim, anak-anak korban pelecehan bertempat tinggal di Panti Asuhan yang berada di Surabaya.
Pelecehan Seksual di Panti Asuhan? Dinsos Klaim Tidak Ada Kasus Pelecehan
Anna Fajriatin, Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, menegaskan bahwa tidak ada pelecehan seksual yang terjadi di panti asuhan yang dimaksud. Ia lebih memilih menggunakan istilah "rumah tinggal" untuk menggambarkan lokasi yang dikabarkan menjadi tempat insiden tersebut. Menurut Anna, rumah tinggal ini tidak memiliki izin resmi sebagai panti asuhan, meski terdapat anak-anak yang tinggal di sana.
“Kalau tidak ada izin, kami tidak bisa masuk. Kami sudah mengingatkan pihak terkait untuk mendaftarkan tempat ini, tetapi mereka belum melakukannya,” ungkap Anna setelah menghadiri rapat koordinasi di DPRD Kota Surabaya pada Kamis, 6 Februari 2025.
Lokasi yang dimaksud sebelumnya memiliki izin sebagai klinik persalinan, tetapi izin tersebut dicabut setelah beberapa kasus pidana terjadi di sana. Kini, statusnya hanya sebagai rumah tinggal, dan tempat ini menampung anak-anak yang bukan yatim piatu.
“Anak-anak yang tinggal di sana adalah anak yang memiliki ibu, dan mereka tinggal di sana bukan karena ditinggalkan orang tuanya,” jelas Anna.
Editor : Arif Ardliyanto