Kemensos dan FRI Jalin Sinergi, Dorong Perguruan Tinggi Jadi Motor Pengentasan Kemiskinan
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/12/0ef38_unesa.jpg)
Menteri Sosial Drs. H. Saifullah Yusuf menegaskan bahwa kerja sama ini harus berlanjut ke langkah konkret.
"Pertemuan ini tidak boleh berhenti hanya pada MoU atau MoA. Yang lebih penting adalah tindak lanjut nyata dalam bentuk program yang terukur dan berbasis desain," ujarnya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), dari 24,04 juta penduduk miskin di Indonesia, sebanyak 12,62 juta orang (52,45%) berada di Pulau Jawa. Artinya, jika kemiskinan di Pulau Jawa dapat dituntaskan, maka lebih dari separuh persoalan kemiskinan nasional bisa teratasi.
Kolaborasi ini diyakini dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi masalah kemiskinan yang kompleks.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Dr. Fauzan, M.P., menyoroti pentingnya pemanfaatan sumber daya akademik dalam upaya ini.
"Perguruan tinggi memiliki tenaga ahli, hasil penelitian, serta program pengabdian masyarakat. Jika semua ini dikoordinasikan dengan baik, maka pengentasan kemiskinan akan berjalan lebih cepat dan tepat sasaran," jelasnya.
Keberhasilan kerja sama ini diharapkan dapat menjadi model bagi provinsi lain seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, dan Yogyakarta. Dengan demikian, pengentasan kemiskinan di Indonesia dapat berlangsung secara lebih efektif, sistematis, dan menyeluruh.
Dengan sinergi antara Kemensos, perguruan tinggi, dan berbagai pemangku kepentingan, Indonesia optimistis mampu menekan angka kemiskinan secara signifikan.
Editor : Arif Ardliyanto