get app
inews
Aa Text
Read Next : BPH Migas: Pembangunan Jargas Rumah Tangga Solusi Tekan Impor LPG

PGN dan NES Sinergi Wujudkan Ketahanan Energi dengan Pasokan LNG Berau

Selasa, 04 Maret 2025 | 22:23 WIB
header img
Penandantangan dokumen kerjasama pemanfaatan LNG antara PGN, PLI, NES, dan NUSA pada Jumat (28/2/2025). Foto/Dokumentasi PGN

SURABAYA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus memperkuat pasokan gas domestik dengan mendatangkan Liquefied Natural Gas (LNG) dari fasilitas likuifaksi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Langkah strategis ini dilakukan melalui kerja sama dengan PT National Energy Solutions (NES) untuk memastikan ketahanan energi nasional dan memenuhi permintaan gas yang terus meningkat, khususnya di segmen LNG ritel.

Direktur Komersial PGN, Ratih Esti Prihatini, menjelaskan bahwa peningkatan permintaan gas, terutama dari sektor industri dan kelistrikan, mendorong PGN untuk mencari sumber pasokan baru. 

“Permintaan gas terus meningkat, dan kepastian pasokan menjadi krusial. Kami juga tengah memperluas pasar ke wilayah Indonesia bagian tengah dan timur, di mana permintaan dari sektor industri serta kelistrikan cukup tinggi,” ujar Ratih.

Sebagai bagian dari kerja sama ini, PGN akan menandatangani Perjanjian Jual Beli LNG (PJBLNG) dengan NES. Volume LNG yang akan disuplai berkisar antara 350.000 hingga 700.000 MMBTU per tahun, dengan durasi penyaluran selama lima tahun sejak PJBLNG berlaku efektif. 

Selain itu, anak usaha PGN, PT PGN LNG Indonesia (PLI), dan anak usaha NES, PT Nusa Energi Sejati (NUSA), berencana membentuk konsorsium untuk mengoptimalkan fasilitas LNG Plant NES.

Direktur NES, Hendradi J. Suryanto, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting dalam mengoptimalkan sumber daya domestik. 

“Kami menargetkan peluncuran proyek LNG Plant setiap dua tahun, dengan harapan dalam lima tahun bisa membangun sekitar 50 fasilitas LNG dengan dukungan semua pihak, termasuk PGN Group,” kata Hendradi.

Kerja sama PGN dan NES ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada September 2023. 

Kedua perusahaan berkomitmen untuk mengoptimalkan sumber daya domestik serta mengurangi ketergantungan pada impor energi, sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan energi nasional.

Ratih menegaskan bahwa seluruh proses bisnis LNG akan dijalankan dengan mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). 

“Proses bisnis yang transparan dan profesional akan menghasilkan kinerja yang lebih optimal, sekaligus mendukung efisiensi energi nasional,” ujarnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut