get app
inews
Aa Text
Read Next : UM Surabaya Luncurkan Aplikasi Digital Ekofem Edu

Empat Wakil Rektor Baru UM Surabaya Dilantik, Targetkan Penguatan AIK dan Digitalisasi Kampus

Senin, 10 Maret 2025 | 20:41 WIB
header img
Pelantikan Wakil Rektor (Warek) baru UM Surabaya untuk periode kepemimpinan 2025-2029 pada Senin (10/3/25). Foto/Humas UM Surabaya

SURABAYA – Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Prof. Dr. Mundakir, secara resmi melantik empat Wakil Rektor (Warek) baru untuk periode kepemimpinan 2025-2029 pada Senin (10/3/25). Pelantikan ini menandai langkah strategis UM Surabaya dalam mempercepat transformasi berkelanjutan menuju visi sebagai kampus unggul sejuta inovasi.

Keempat Wakil Rektor yang dilantik tersebut adalah Dr. dr. Muhammad Anas, Sp.OG. (Wakil Rektor Bidang AIK, Akademik, dan Mutu), Dr. Endah Hendarwati, S.E., M.Pd. (Wakil Rektor Bidang Keuangan, Aset, dan Infrastruktur), Dr. Nur Mukarromah, S.KM., M.Kes (Wakil Rektor Bidang SDI, Kemahasiswaan, dan Kewirausahaan), serta Radius Setiyawan, S.Pd., MA (Wakil Rektor Bidang Riset, Kerja Sama, dan Digitalisasi).

Dalam sambutannya, Rektor Mundakir menegaskan bahwa pergantian kepemimpinan ini bertujuan untuk menyegarkan struktur organisasi dan mempercepat pencapaian visi serta misi UM Surabaya. 

“Harapannya, dengan adanya kepemimpinan baru, universitas dapat terus berkembang secara berkelanjutan, baik dalam aspek akademik, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.

Mundakir juga menekankan pentingnya inovasi dalam pembelajaran serta peningkatan kualitas layanan bagi mahasiswa dan civitas akademika. 

“Dengan struktur kepemimpinan yang baru ini, harapannya UM Surabaya semakin maju dalam mencapai visi dan misinya sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia,” tambahnya.

Pelantikan ini menjadi momentum bagi UM Surabaya untuk memperkuat tiga pilar utama transformasi berkelanjutan. Pertama, penguatan kapasitas Sumber Daya Insani (SDI). 

Mundakir berharap dalam dua tahun ke depan, tidak ada lagi dosen dengan status Tenaga Pengajar (TP), serta peningkatan jumlah Lektor Kepala (LK) dan Guru Besar.

“Budaya inovasi harus menjadi nafas dari aktivitas utama seluruh civitas akademika,” tegas Mundakir.

Kedua, penguatan implementasi Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK). Mundakir menyebut nilai-nilai AIK sebagai “paru-paru” Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA). 

“Kita ingin AIK benar-benar tumbuh subur dan bersemi di kampus UM Surabaya,” ujarnya.

Ketiga, fokus pada program internasionalisasi dan digitalisasi kampus. Mundakir menjelaskan, UM Surabaya yang saat ini telah terakreditasi unggul harus terus meningkatkan posisinya dari tingkat nasional menuju internasional.

“Salah satunya melalui kerjasama internasional dan penguatan digitalisasi kampus,” jelasnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut