Hebat! Mahasiswa Untag Surabaya Ciptakan EcoPath, Bawa Nama Indonesia ke Tingkat Internasional

Meski berhasil meraih prestasi internasional, perjalanan pengembangan EcoPath tidaklah mudah. Tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah menemukan material yang kuat, tahan lama, namun tetap ramah lingkungan, serta mempertimbangkan biaya produksi dan penerimaan pasar terhadap teknologi baru ini.
“Solusi yang kami tawarkan adalah menggunakan bio-material sebagai bahan utama dalam pembangunan jalan. Dengan memanfaatkan bio-minyak hasil daur ulang dan teknologi MICP, kami berharap bisa menciptakan jalan yang lebih berkelanjutan dan efisien,” terang Diky.
Selama kompetisi, mereka mendapat berbagai masukan dari mentor dan juri, termasuk pentingnya menganalisis skala penerapan teknologi ini.
“Juri menyarankan kami untuk lebih fokus pada aspek implementasi dan studi kelayakan. Mereka menekankan agar kami mempertimbangkan bagaimana inovasi ini bisa diterapkan secara luas, termasuk dalam aspek biaya dan skalabilitasnya,” tambah Diky.
Keberhasilan Sparkling Team menjadi bukti bahwa inovasi anak bangsa mampu bersaing di tingkat internasional. Wiranti berharap prestasi ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan global.
“Jangan takut mencoba! Setiap langkah kecil yang kita ambil bisa berdampak besar di masa depan. Terus belajar, terus berinovasi, dan yakinlah bahwa ide kalian bisa membawa perubahan,” pesan Wiranti.
Diky pun menambahkan bahwa kegagalan bukanlah akhir, melainkan bagian dari proses pembelajaran.
“Jangan ragu untuk ikut kompetisi seperti ini. Setiap pengalaman akan membawa pelajaran baru. Yang penting adalah percaya pada ide kita dan terus mencari cara untuk mewujudkannya,” tutupnya.
Keberhasilan ini semakin memperkuat posisi mahasiswa Indonesia di kancah inovasi global. Semoga pencapaian ini menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus menciptakan solusi inovatif demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Editor : Arif Ardliyanto