Stok Garam Impor Ditemukan di Tol Surabaya-Gresik, Petani Minta Pemerintah Cek Lokasi

Shodiq juga mencurigai adanya upaya dari sejumlah perusahaan importir garam yang ingin menekan pemerintah untuk membuka kembali kuota impor, sambil menahan stok garam yang ada untuk menaikkan harga. 

"Beberapa perusahaan yang biasa menerima kuota impor berusaha menekan pemerintah agar membuka kembali impor, sekaligus menahan stok garam untuk menaikkan harga," jelasnya.

Shodiq juga menambahkan bahwa banyak perusahaan importir garam yang masih memiliki stok garam impor dari tahun 2024. Ia meminta agar pemerintah segera melakukan pengecekan langsung ke perusahaan-perusahaan impor untuk memastikan kebenaran informasi ini. 

"Saya yakin masih banyak stok garam impor, mengingat mereka baru saja menerima pasokan impor tahun 2024," ungkapnya.

Sementara itu, Faishal Baidhawi, salah satu petani garam lokal, menilai isu kelangkaan garam yang disampaikan GAPMMI tidak masuk akal. Menurutnya, kelangkaan garam dapat diatasi oleh perusahaan-perusahaan garam lokal yang telah mampu memenuhi kebutuhan industri. 

"Banyak perusahaan lokal yang sudah mampu memproduksi garam untuk industri," tegas Faishal.

Faishal juga menjelaskan bahwa perusahaan pengolah garam harus memaksimalkan produktivitas dan kualitas produksinya untuk memenuhi permintaan garam bagi industri pangan. 

"Perusahaan pengolah garam perlu meningkatkan produktivitas dan kualitas produksinya untuk memenuhi kebutuhan berbagai industri," tambahnya.

Kelangkaan garam yang tiba-tiba muncul menjelang Lebaran ini memunculkan banyak pertanyaan dan kekhawatiran di kalangan petani dan pengusaha lokal. 

Diharapkan pemerintah segera melakukan pengecekan menyeluruh terhadap stok garam, baik yang berasal dari produksi dalam negeri maupun impor, untuk memastikan ketersediaan pasokan garam yang stabil dan terjangkau selama periode Lebaran 2025.

Editor : Arif Ardliyanto