Gubernur Khofifah Minta Sekolah Transparansi dalam Penerimaan Siswa Baru, Begini Pesannya

SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyoroti pentingnya transparansi dan objektivitas dalam pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025. Dalam kegiatan sosialisasi SPMB di Batu Suki Hotel, Rabu (16/4), Khofifah menegaskan bahwa seluruh pihak yang terlibat harus menjunjung integritas demi terciptanya pendidikan yang adil dan inklusif di Jawa Timur.
SPMB diperkenalkan sebagai sistem baru yang menggantikan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru). Dalam pidatonya, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa sistem ini harus dijalankan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi. Ia juga meminta seluruh kepala sekolah untuk menandatangani Pakta Integritas sebagai bentuk komitmen terhadap prinsip-prinsip tersebut.
"Penerimaan murid baru harus menjadi pintu masuk pelayanan pendidikan yang produktif dan berkeadilan," ujar Khofifah.
Khofifah juga memaparkan tantangan besar dalam pelaksanaan SPMB 2025. Dari total 682.252 lulusan SMP sederajat di Jawa Timur, hanya 261.396 yang dapat ditampung di SMAN dan SMKN – atau hanya 38,31% dari total kebutuhan.
"Saya harap jika ada yang tidak diterima, tidak berhenti di situ. Harus ada solusi. Ini tugas kita bersama untuk mencarikan jalan keluar," tambahnya.
Untuk mengatasi keterbatasan ini, Dinas Pendidikan Jawa Timur akan bekerja sama dengan sekolah swasta melalui program beasiswa 10% kuota siswa baru. Dengan 2.943 SMA dan SMK swasta di Jatim, potensi siswa yang tertampung bisa mencapai 29.430 murid tambahan.
Editor : Arif Ardliyanto