SURABAYA, iNews.id – Ribuan drive online atau ojek online (Ojol) melakukan aksi damai di Surabaya. Mereka menuntut kebijakan tarif dan mempersoalkan adanya biaya tambahan yang diterapkan manajemen dalam aplikasi.
Ariska Nugroho, salah satu Ojol mengatakan, pihaknya mempertanyakan kebijakan-kebijakan manajemen yang menerapkan aturan baru, seperti biaya tambahan. Saat ini, banyak biaya tambahan yang diterapakan manajemen, seperti tambahan parkir, administrasi, dan biaya tunggu. “Kami tidak tahu larinya uang kemana. Kita hanya mendapatkan uang bagi hasil yang sama dengan lalu,” ujarnya.
Untuk itu, ujarnya, pihaknya ingin memperjelas adanya kebijakan yang menguntungkan manajemen. “Sebenarnya yang paling dirugikan ojol makanan. Kasihan mereka,” akunya.
Ketua Presidium Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (FRONTAL) Jawa Timur, Tito Achmad mengatakan, aksi demo damai tersebut bertajuk 'Reuni Akbar FRONTAL Jatim'. Dalam aksi ini akan menuntut beberapa empat poin. Yakni, pertama pihaknya meminta menghadirkan Menteri Perhubungan atau Dirjen Darat di Surabaya saat aksi untuk implementasi PM 12 dan KP 348.
"Kami menuntut pada Menteri Perhubungan atau diwakili Dirjen Perhubungan Darat untuk bisa hadir pada saat aksi kami agar bisa melihat langsung kenyataan di lapangan," tegas Tito.
Editor : Arif Ardliyanto