Hari Jadi Surabaya, Forkom Jurnalis Nahdliyin dan GP Ansor Ziarah Makam Wali Kota Pertama Surabaya
Radjamin Nasution lahir pada 15 Agustus 1892 di Mandailing Natal, Sumatera Utara. Ia menempuh pendidikan kedokteran di Stovia, Batavia (sekarang Jakarta), dan merupakan kolega dr. Soetomo, pendiri organisasi pergerakan Boedi Oetomo. Setelah lulus, Radjamin mendapat penugasan di berbagai daerah hingga akhirnya menetap di Surabaya pada 1929.
Karirnya sebagai birokrat dimulai sejak era kolonial Belanda, termasuk menjadi anggota Dewan Kota Surabaya pada 1931 dan Kepala Bea dan Cukai Surabaya pada 1938. Pada masa pendudukan Jepang, ia diangkat sebagai wakil wali kota dan kemudian menggantikan jabatan wali kota setelah Jepang menyerah.
Pasca proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, Radjamin Nasution resmi menjadi Wali Kota Surabaya dengan restu Presiden Soekarno.

Ia dikenal tidak hanya sebagai pemimpin pemerintahan, tetapi juga sebagai pejuang kemerdekaan yang aktif memberikan perawatan medis kepada para pejuang yang terluka dan memimpin operasi pengungsian rakyat Surabaya ke daerah aman seperti Mojokerto dan Tulungagung.
Warisan dan Jasa Radjamin Nasution untuk Surabaya
1. Pemindahan Makam Pahlawan
Radjamin Nasution menginisiasi pemindahan makam pahlawan dari lokasi awal di Simpang ke Lapangan Canna. Langkah ini bukan sekadar perpindahan fisik, melainkan juga upaya untuk memberikan penghormatan yang lebih layak dan terorganisir kepada para pahlawan.
Lokasi baru ini kemudian dikenal sebagai Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa, yang menjadi simbol kebanggaan dan penghormatan bagi para pejuang bangsa.
2. Pendiri Klub Sepakbola SKVB
Selain kiprahnya di bidang pemerintahan, Radjamin juga aktif dalam dunia olahraga, khususnya sepakbola. Ia mendirikan Soerabajasche Kantor Voetbalbond (SKVB), yang kemudian menjadi bagian penting dari klub sepakbola Persebaya.
Tidak hanya sebagai pendiri, Radjamin juga memimpin klub tersebut sebagai Presiden Persebaya pada periode 1950 hingga 1953, memperkuat fondasi olahraga di Surabaya.
3. Yayasan Kas Pembangunan Kota Surabaya (YKP)
Radjamin Nasution juga dikenal sebagai pendiri Yayasan Kas Pembangunan Kota Surabaya (YKP), sebuah lembaga yang hingga kini masih aktif berkontribusi dalam pembangunan dan kemajuan kota Surabaya.
Yayasan ini menjadi salah satu pilar penting dalam mendukung berbagai program pembangunan yang berkelanjutan dan berdampak luas bagi masyarakat.
4. Anggota DPR RI
Setelah masa jabatannya sebagai wali kota, Radjamin Nasution terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada pemilu pertama tahun 1955.
Ia mewakili daerah pemilihan Jawa Timur, menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap kapasitas dan dedikasinya dalam mengabdi untuk bangsa di tingkat nasional.
Radjamin wafat pada 10 Februari 1957 dan dimakamkan di TPU Rangkah, Surabaya, sesuai keinginan keluarga yang memilih kesederhanaan.
Editor : Ali Masduki