Bubar Mitos Mafia Lobster? Gus Lilur Dapat Kemudahan Berusaha dari Pemerintah

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Khalilur R Abdullah Sahlawiy, pemilik PT. Bandar Laut Dunia (BALAD) Grup yang dikenal sebagai Gus Lilur, membantah isu negatif tentang "mafia lobster" di Indonesia. 

Pengusaha muda NU itupun berbagi pengalamannya membangun usaha budidaya lobster di dalam dan luar negeri, terutama kemudahan dan dukungan penuh yang diterimanya dari pemerintah Indonesia.

Baca Juga

Gus Lilur Tunda Kunjungan Kerja ke China Demi Izin Budidaya Lobster di Vietnam

Gus Lilur, seorang nelayan Nusantara,  menjelaskan proses membangun usaha budidaya lobsternya, termasuk menjalin kemitraan dengan pembudidaya di Vietnam. 

Ia mengikuti arahan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI sesuai Kepmen KKP No. 7 Tahun 2024, membentuk joint venture dan mengurus rekomendasi serta kuota dari MAE (Ministry of Agriculture and Environment) Vietnam.

"Di Vietnam, mengurus perizinan sangat mudah dan ramah.  Para pejabat sangat terbuka dan menyambut baik kehadiran saya dan mitra JV," ungkap Gus Lilur. Pengalaman ini kontras dengan persepsi umum tentang birokrasi di Indonesia.

Baca Juga

BALAD Grup Raih Terobosan Besar, 14 dari 16 Proposal Budidaya Lobster di Teluk Kangean Kantongi Izin

"Awalnya, saya khawatir dengan isu 'mafia lobster'. Namun, kenyataannya berbeda. Pejabat di Ditjen Perikanan Budidaya KKP RI sangat membantu. Saya dibimbing dan dipandu dengan baik," tambahnya.

Gus Lilur juga memuji Duta Besar RI untuk Vietnam, Denny Abdi, atas bimbingan dan dukungannya.  

"Beliau sangat santun dan terbuka, membantu saya memahami hubungan Indonesia-Vietnam dan peluang usaha perikanan. Dukungannya luar biasa," ujarnya.

Baca Juga

KKP RI Tinjau Budidaya Lobster Canggih di Kangean!

"Berinteraksi dengan pejabat di dalam dan luar negeri membuat saya bangga menjadi warga negara Indonesia. Dengan dukungan pemerintah, Indonesia berpotensi menjadi kiblat dunia untuk budidaya perikanan," pungkas Gus Lilur.

Editor : Ali Masduki