get app
inews
Aa Text
Read Next : DOKU Travel Fest, Liburan Mudah Pesan Tiket dan Hotel di Satu Tempat

Hutan Mangrove Gili Meno, Hutan bakau Bekas Produksi Garam Tradisional

Senin, 28 Maret 2022 | 10:40 WIB
header img
Wisatawan menyusuri Jogging Track saat berkunjung di Ekowisata Mangrove Gili Meno. (Foto: Ali Masduki)

LOMBOK, iNews.id - Berada diantara dua gili, yakni Gili Trawangan dan Gili Air, Gili Meno menjadi salah satu jujugan wisata di Lombok Nusa Tenggara Barat.

Selain menawarkan wisata bawah air yang cukup mempesona, Gili Meno juga menyediakan satu spot wisata yang asri. Yaitu Danau air asin Gili Meno.

Wayan, salah satu warga setempat mengatakan, bahwa kawasan Ekowisata Mangrove Gili Meno yang saat ini menjadi kawasan ekowisata mangrove yang dilengkapi dengan danau dangkal ini merupakan bekas tempat untuk memproduksi garam tradisional saat musim kemarau.

"Ini dulunya tempat produksi garam warga," katanya.

Namun, seiring waktu, danau sudah tidak difungsikan sebagai produksi garam. Danau air asin Gili Meno yang terletak di Desa Gili Indah dengan luas sekitar 8 hektar dan terletak di dekat bagian barat-tengah pulau ini dibatasi oleh hutan bakau rimbun yang membentang hingga pantai barat pulau.  

"Tempat ini cocok untuk melepas lelah setelah snorkeling. Wisawatan bisa menikmati makan siang sekaligus menikmati ketenangan dan kehijauan danau, dengan tempat khusus dari kayu yang dibangun khusus untuk tempat peristirahatan," tandasnya.

Selain menjadi jujugan wisata, hutan mangrove di sekitar Danau Gili Meno tersebut juga menjadi benteng pencegah abrasi bagi Gili Meno. 

Untuk itu, ekosistemnya perlu dijaga untuk mencegah degradasi kawasan dari ancaman kenaikan air laut setiap tahunnya.
 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut