Jangan Klik Sembarangan! UMKM Wajib Tahu Adanya Ancaman Kejahatan Siber, Ini Kata Pakar dari Unair
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Meningkatnya digitalisasi dalam dunia usaha membuat pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kian rentan terhadap serangan siber. Melihat urgensi ini, Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (Unair) bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Regional Office Surabaya menggelar talkshow bertajuk “Gerakan Perisai Digital UMKM”, Selasa (17/6/2025).
Acara yang berlangsung di Aula Soepoyo FEB Unair ini dihadiri oleh puluhan pelaku UMKM serta mahasiswa Magister Manajemen. Mereka mendapatkan edukasi mendalam mengenai berbagai jenis kejahatan siber, seperti phishing, vishing (voice phishing), dan modus penipuan digital lainnya, sekaligus pembekalan cara mencegah dan mengatasi serangan tersebut.
Menurut Prof. Dr. Gancar Candra Premananto, SE., M.Si, Ketua Departemen Manajemen FEB Unair, kegiatan ini menjadi sangat strategis untuk membekali UMKM menghadapi risiko dunia digital yang makin kompleks.
“Pelaku UMKM sekarang sudah banyak berjualan online, tetapi banyak yang belum memiliki proteksi terhadap ancaman siber. Kegiatan ini bukan hanya memberikan ilmu, tapi juga menumbuhkan kesadaran digital,” ungkap Gancar.
Ia menyoroti maraknya modus kejahatan seperti bukti transfer palsu yang merugikan pelaku UMKM. Karena itu, kemampuan mengenali dan memitigasi potensi penipuan digital menjadi keterampilan penting yang harus dimiliki setiap pelaku usaha.
Dosen FEB Unair, Tri Siwi Agustina, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Creating Shared Value mahasiswa, sebagai kontribusi langsung kepada masyarakat.
“Ilmu ini tidak hanya bermanfaat untuk pelaku UMKM, tapi juga bisa ditularkan ke keluarga dan rekan kerja. Karena celah kejahatan siber kadang muncul dari lingkungan terdekat,” tuturnya.
Senada dengan itu, Puput Tri Komalasari, dosen sekaligus pembicara, mengingatkan pentingnya literasi digital agar UMKM tidak terjebak penipuan online.
“Pahami dulu siapa yang menawarkan. Jangan asal klik link. Ingat, uangmu bukan untuk ditipu, tapi untuk mengembangkan usahamu,” pesannya.
Perwakilan dari BRI, Rendra Hartanto selaku AVP Regional Legal Surabaya, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata komitmen BRI untuk menjaga keamanan nasabah, khususnya sektor UMKM.
“UMKM adalah tulang punggung perekonomian nasional. Mereka wajib kami lindungi, baik melalui edukasi maupun sistem keamanan digital yang berlapis,” jelas Rendra.
Sebagai kelanjutan dari program ini, BRI bersama FEB Unair akan membentuk satuan tugas (satgas) dan hotline khusus guna mendampingi masyarakat yang menjadi korban kejahatan siber. Ini menjadi langkah preventif dan responsif menghadapi tantangan keamanan digital.
Rendra juga memaparkan fitur keamanan terkini di aplikasi BRImo, seperti login biometrik (face recognition dan fingerprint), serta Autentikasi Dua Faktor (2FA) menggunakan PIN dan OTP. Tersedia pula fitur blokir kartu otomatis jika ATM hilang atau disalahgunakan, demi keamanan maksimal.
“Keamanan data dan dana nasabah adalah prioritas kami. Bank tidak pernah membagikan data pribadi tanpa izin. Edukasi yang tepat adalah perisai terbaik melawan serangan digital,” tambahnya.
Ketua pelaksana kegiatan, Rizal Suryo Putro, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif penting untuk meningkatkan kesadaran keamanan siber bagi pelaku UMKM yang menyumbang lebih dari 60% terhadap PDB Indonesia.
“Seiring kemajuan teknologi, UMKM tidak hanya membutuhkan skill bisnis, tapi juga harus melek digital agar tidak menjadi korban kejahatan online,” tegas Rizal.
Editor : Arif Ardliyanto