Teknologi Tepat Guna dan Integrated Farming, Kunci Sukses Ketahanan Pangan Jatim Versi Khofifah
Multiplier Effect Ekonomi dari Integrated Farming
Selain aspek produksi pangan, Khofifah menyoroti efek ekonomi dari model pertanian terpadu ini. Misalnya, produksi maggot sebagai pakan ikan dan ayam yang dapat menggantikan impor bahan baku pakan senilai 94 persen saat ini. Hal ini menunjukkan bagaimana integrated farming juga membuka peluang substitusi impor dan memperkuat ekonomi lokal.
Konsep Kampung Pandu yang terintegrasi juga berpotensi menjadi destinasi eduwisata dan agrowisata. Dengan pola terpadu, model ini bisa direplikasi di banyak daerah lain sebagai pembelajaran dan pengembangan pertanian berkelanjutan.
Pangdam V Brawijaya Rudy Saladin mengajak semua pihak untuk terus berinovasi dan memanfaatkan lahan yang ada secara optimal. “Jangan pernah berhenti berinovasi, agar Kampung Pandu bisa menjadi pilot project yang menginspirasi wilayah lain,” tegasnya.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi pun menyambut positif sinergi ini sebagai langkah penting mempercepat swasembada pangan di kabupatennya. “Kami berterima kasih kepada semua pihak yang terus mendukung kami mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik,” ucapnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan pembangunan pertanian berkelanjutan dengan fokus pada swasembada pangan, peningkatan produktivitas, dan hilirisasi hasil pertanian. Dukungan teknologi, inovasi, serta peran aktif petani muda menjadi prioritas utama demi mencapai ketahanan pangan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Editor : Arif Ardliyanto