Tangis Haru Sambut Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya di Banyuwangi, Ini Identitasnya

BANYUWANGI, iNewsSurabaya.id – Suasana duka mendalam menyelimuti Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Kamis malam (3/7/2025), saat jenazah korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya akhirnya tiba dan diserahkan kepada keluarga masing-masing. Proses pemulangan jenazah berlangsung penuh haru, diwarnai isak tangis keluarga yang sejak awal menanti kabar kepastian nasib orang tercinta mereka.
Sebanyak enam korban yang telah berhasil diidentifikasi dan dievakuasi dari perairan sekitar Bali itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Negara, Bali, untuk proses forensik dan identifikasi lebih lanjut. Setelah dinyatakan selesai dan identitas dipastikan, jenazah kemudian dipulangkan menggunakan ambulans ke rumah duka masing-masing.
Menteri Perhubungan RI, Dudy Purwangandhi, dalam pernyataannya menyampaikan bahwa proses evakuasi jenazah berjalan dengan lancar dan koordinasi antarinstansi berjalan optimal. Para korban ditemukan tidak jauh dari lokasi kapal dilaporkan tenggelam di wilayah perairan antara Bali dan Jawa Timur.
“Seluruh jenazah korban kami evakuasi terlebih dahulu ke RSUD Negara, Bali, untuk penanganan medis. Setelah itu, kami antar ke rumah duka masing-masing. Beberapa keluarga yang sudah menunggu di Posko Gabungan Pelabuhan Ketapang juga kami datangi secara langsung untuk serah terima,” jelas Menteri Perhubungan.
Berikut ini daftar enam korban meninggal dunia yang telah berhasil ditemukan dan diserahkan kepada pihak keluarga:
- Elok Rumantini (34) – Warga Lingkungan Sritanjung, Kelurahan Temenggungan, Banyuwangi. Diketahui Elok adalah petugas kantin di atas KMP Tunu Pratama Jaya.
- Cahyani (45) – Warga Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi.
- Eko Satriyo (51) – Warga Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
- Anang Suryono (59) – Warga asal Kabupaten Probolinggo.
- Fitri April Lestari (33) dan putranya, Afnan Agiel Mustofa (3) – Ibu dan anak asal Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi.
Editor : Arif Ardliyanto