Kasus Korupsi Dana Hibah, Gerindra Jatim Nilai Khofifah Jadi Korban
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Wakil Ketua DPD Gerindra Jawa Timur, Zulfahmy Wahab, menilai kasus korupsi dana hibah Jawa Timur yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk menyerang Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
Ia menganggap isu tersebut telah dipolitisasi dan digunakan untuk menjatuhkan reputasi Khofifah.
"Kasus ini sudah mulai bias, tercium aroma tidak sedap yang dijadikan alat pemukul untuk menyerang karakter Khofifah," ujar Zulfahmy kepada wartawan, Jumat (05/7).
Zulfahmy menyoroti pemberitaan dan aktivitas di media sosial yang menurutnya tendensius dan bertujuan untuk menyudutkan Khofifah.
Ia menekankan bahwa pemanggilan Khofifah oleh KPK semata-mata untuk dimintai keterangan sebagai pejabat eksekutif Pemprov Jatim, sebuah proses prosedural yang biasa dilakukan.
"Penggiringan opini yang terjadi jelas menyerang dan menyudutkan Ibu Khofifah. Padahal, beliau hanya dimintai keterangan. Ini hal biasa dan prosedural," tegas Zulfahmy.
Ia menilai serangan terhadap Khofifah ini disebabkan oleh popularitas dan prestasi yang telah diraihnya selama memimpin Jawa Timur, serta potensinya di kancah nasional.
"Ini tidak adil. Ibu Khofifah tokoh berprestasi dan berpotensi, lalu pihak tertentu berusaha menjatuhkan beliau. Soal politik harus dipisahkan dari proses hukum di KPK," tambahnya.
Zulfahmy juga menyinggung beberapa tokoh lain yang disebut-sebut dalam kasus ini, seperti La Nyalla Mataliti dan Abdul Halim Iskandar.
Ia berpendapat bahwa serangan terhadap Khofifah lebih gencar karena popularitasnya saat ini.
Meskipun demikian, Zulfahmy yakin KPK akan bertindak obyektif. "Saya yakin KPK tidak bisa diseret-seret dalam pusaran politik dan akan obyektif. Ibu Khofifah tokoh besar NU, beliau pasti tangguh melewati ini," pungkasnya.
Editor : Ali Masduki