get app
inews
Aa Text
Read Next : Konser Dewa 19 Matikan Pedagang Kaki Lima Jombang, DPRD Soroti Penyelenggara

Demi Konser Dewa 19 di Jombang, 40 Lapak Pedagang Diminta Tutup 2 Hari, Ada Apa?

Sabtu, 19 Juli 2025 | 07:58 WIB
header img
Kekecewaan tengah dirasakan puluhan pedagang kaki lima yang biasa berjualan di kawasan Stadion Merdeka Jombang. Foto iNewsSurabaya/ist

JOMBANG, iNewsSurabaya.id – Kekecewaan tengah dirasakan puluhan pedagang kaki lima yang biasa berjualan di kawasan Stadion Merdeka Jombang. Pasalnya, mereka diminta menghentikan aktivitas dagang selama dua hari penuh, Sabtu–Minggu, 19–20 Juli 2025, seiring digelarnya konser musik "Dialog Cinta Festival Vol. 3" di area stadion tersebut.

Ironisnya, konser yang menghadirkan sejumlah musisi papan atas seperti Dewa 19, NDX AKA, Nidji, Vierratale, Dere, dan Hadad Alwi ini bukan merupakan acara resmi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Jombang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kebijakan penutupan ini menyasar para pedagang yang berada di sisi utara stadion, tepatnya di sekitar pintu utama. Di area ini terdapat sekitar 40 pedagang yang tergabung dalam Serikat Pedagang Kaki Lima (Spekal) Jombang.

Koordinator Spekal Jombang, Joko Fattah Rokhim, menyatakan bahwa seluruh anggota paguyuban telah diminta menghentikan aktivitas berjualan selama dua hari, dengan tawaran kompensasi sebesar Rp6,5 juta yang dibagi ke seluruh anggota. Artinya, setiap pedagang hanya menerima sekitar Rp150 ribu, sementara sisanya dialokasikan untuk kas bersama.

"Nilai kompensasinya jelas tidak sebanding dengan potensi penghasilan saat event seperti ini. Ketika ada acara besar, omzet pedagang biasanya justru meningkat tajam," tegas Fattah, Jumat malam (18/7/2025).

Ia menyayangkan sikap penyelenggara yang justru mengorbankan pedagang resmi yang selama ini telah memberikan kontribusi kepada pemerintah melalui retribusi pasar.

Lebih lanjut, Fattah menekankan bahwa karena konser ini bukan bagian dari agenda resmi pemerintah daerah, seharusnya tidak ada kewajiban bagi pedagang untuk menutup lapak mereka. Apalagi, penutupan tersebut berpotensi merugikan pedagang yang bergantung pada momen keramaian.

"Kalau pemerintah daerah memang berpihak kepada pelaku usaha kecil, mestinya situasi seperti ini tidak dibiarkan. Justru saat event seperti ini, mestinya pedagang difasilitasi agar bisa ikut menikmati rezeki dari ramainya pengunjung," ujarnya.

Berbeda dengan area utara stadion, pedagang di sisi barat belum menerima instruksi untuk menghentikan aktivitas. Salah satunya adalah Eko, yang menyatakan akan tetap berjualan seperti biasa.

"Hingga saat ini belum ada permintaan untuk menutup lapak. Kalau pun nanti diminta tutup, saya berharap ada kompensasi yang layak," kata Eko saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Pantauan di lokasi pada Jumat pagi (18/7/2025), sejumlah lapak di sekitar taman stadion mulai ditutupi pagar pembatas. Meski demikian, toko-toko pribadi di sisi barat masih beroperasi normal.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut