Produk UMKM Banyak Tak Terserap di Daerah, Wamen BUMN Beri Peringkatan Begini!
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai penggerak utama ekonomi nasional. Menurutnya, UMKM bukan hanya motor pemulihan ekonomi, tetapi juga sumber utama penciptaan lapangan kerja baru di Indonesia.
Dalam sambutannya di ajang PaDi UMKM Hybrid Expo & Conference yang digelar di Pakuwon Mall, Surabaya, Jumat (1/8/2025), Aminuddin meminta perusahaan-perusahaan BUMN untuk memprioritaskan penggunaan produk UMKM dalam kegiatan operasional mereka. Ia menekankan bahwa belanja BUMN terhadap produk UMKM kini sudah mencapai Rp40 triliun atau sekitar 5,2 persen dari total anggaran belanja BUMN.
“Kalau ada produk yang diproduksi oleh UMKM, tolong utamakan untuk digunakan oleh seluruh BUMN. Ini bagian dari keberpihakan kita kepada pelaku usaha kecil,” ujarnya.
Aminuddin juga mengungkap fakta bahwa dalam lima tahun terakhir, BUMN hanya mampu menyerap sekitar 6.500 tenaga kerja baru melalui berbagai skema rekrutmen. Artinya, penciptaan lapangan kerja tidak bisa hanya bergantung pada sektor formal. Menurutnya, UMKM justru jauh lebih lincah dalam menyerap tenaga kerja di sektor informal.
“UMKM memiliki keunggulan dalam fleksibilitas dan kecepatan menyerap tenaga kerja. Karena itu, penguatan sektor ini sangat penting untuk pemerataan ekonomi,” tegasnya.
Ia bahkan memberikan contoh konkret. Jika di suatu daerah ada UMKM yang memproduksi air mineral, maka BUMN yang beroperasi di wilayah tersebut seharusnya menggunakan produk tersebut sebagai bentuk dukungan nyata.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting, menjelaskan bahwa expo ini dirancang untuk menjawab salah satu tantangan utama pelaku UMKM: akses pasar. Menurutnya, banyak produk UMKM berkualitas tinggi yang belum terserap pasar hanya karena keterbatasan akses dan jaringan.
“Melalui expo ini, kami hadirkan pembeli potensial, mitra BUMN, hingga investor agar pelaku UMKM bisa naik kelas,” tutur Loto.
Tidak hanya pameran produk, acara ini juga menghadirkan berbagai program pendukung, seperti forum edukasi digitalisasi usaha, sesi business matching, serta penguatan jaringan kemitraan strategis antara UMKM, BUMN, dan pihak swasta.
Sebagai bentuk lanjutan dari program ini, Kementerian BUMN akan menggelar event “Jelajah Kuliner UMKM” di Medan pada bulan September mendatang, sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk mempromosikan dan memperluas pasar UMKM di seluruh Indonesia.
Editor : Arif Ardliyanto