TPS Perkuat Konektivitas Logistik Jateng dan DIY, Perdagangan Nasional Diprediksi Semakin Lancar
SURABAYA, iNewsSurabaya.id - PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), anak usaha dari Pelindo Terminal Petikemas, terus memperkuat perannya sebagai simpul utama distribusi peti kemas di Indonesia. Upaya ini diperkuat melalui kunjungan kerja dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Tengah dan DIY pada Kamis (7/8), yang menjadi langkah strategis mendorong efisiensi logistik lintas wilayah.
Pertemuan ini membuka ruang sinergi baru antara operator terminal, pelaku logistik, dan kawasan industri, khususnya dalam mempercepat arus distribusi barang dari dan ke wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Dalam konteks pertumbuhan industri dan ekspor nasional, peran TPS makin vital sebagai gerbang utama jalur perdagangan domestik dan internasional.
Ketua DPW ALFI Jateng & DIY, Teguh Arif Handoko, menekankan bahwa keterhubungan TPS dengan kawasan industri di Jawa menjadi salah satu faktor krusial dalam memangkas waktu tempuh distribusi dan menurunkan biaya logistik.
“Konektivitas yang dibangun TPS tidak hanya mempercepat pergerakan barang, tapi juga memberi kemudahan bagi pelaku usaha, eksportir maupun importir, dalam mengakses layanan bongkar muat yang lebih efisien dan andal,” ujar Teguh.
Ia juga menilai bahwa integrasi pelabuhan dengan kawasan industri akan memperkuat ekosistem logistik nasional secara menyeluruh, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tengah dan timur Pulau Jawa.
Direktur Operasi TPS, Noor Budiwan, menegaskan komitmen perusahaan dalam modernisasi infrastruktur dan layanan berbasis teknologi. Di tengah tantangan distribusi global, TPS telah meluncurkan berbagai inovasi seperti Terminal Operating System (TOS) terbaru, sistem pemesanan online, hingga uji coba Terminal Booking System (TBS) yang mempersingkat proses layanan di lapangan.
“Transformasi digital ini bukan hanya soal efisiensi, tapi juga memastikan transparansi, kecepatan layanan, dan optimalisasi peralatan bongkar muat,” jelas Noor.
Editor : Arif Ardliyanto