Aksi Pemakzulan Gubernur Jatim, Kiai Asep vs Cak Sholeh Bakal Berhadapan di Jalanan
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Rencana aksi pemakzulan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memantik reaksi keras dari kalangan kiai dan santri Nahdlatul Ulama (NU). Salah satunya datang dari Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Surabaya dan Mojokerto, sekaligus Ketua Umum Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN).
Kiai Asep menegaskan, dirinya bersama ribuan anggota JKSN siap menggelar aksi tandingan untuk menghadang aksi yang dipelopori aktivis Muhammad Sholeh (Cak Sholeh) di depan Gedung Negara Grahadi pada 3 September 2025 mendatang.
Menurut Kiai Asep, tuntutan pemakzulan yang disuarakan Sholeh tidak hanya menyerang sosok Khofifah, tetapi juga dianggap melecehkan agama Islam dan institusi negara.
“Bu Khofifah adalah representasi pemerintah pusat di Jawa Timur. Beliau juga Ketua Umum Dewan Pembina Muslimat NU. Jadi ketika Sholeh menyerang, berarti dia telah melecehkan Islam sekaligus negara,” tegas Kiai Asep, Rabu (27/8/2025).
Kiai Asep menyebut, aksi tandingan JKSN akan dilakukan secara damai. Namun, ia tidak segan untuk turun langsung ke jalan meski sudah berusia lanjut. Ia juga memastikan massa yang dikerahkan bakal jauh lebih besar dibanding kubu Sholeh.
“Kalau Sholeh hanya bawa 500 orang, kami siapkan 1.500 orang. Anggota JKSN di Jawa Timur jumlahnya jutaan,” ungkapnya.
Selain JKSN, Kiai Asep juga menginstruksikan Pergunu (Persatuan Guru Nahdlatul Ulama) untuk ikut serta dalam aksi bela Khofifah.
Gelombang dukungan untuk Khofifah juga datang dari Pagar Nusa Jawa Timur. Ketua Pagar Nusa Jatim, KH Sholahuddin Fathurrahman, menegaskan pihaknya siap turun langsung untuk menjaga keamanan Gubernur Khofifah.
“Beliau adalah Pembina Pagar Nusa. Maka kami terpanggil untuk membentengi dan memastikan tugas-tugas beliau di Jawa Timur berjalan aman dan tertib,” ujarnya.
Diketahui, Sholeh berencana menggelar aksi di Grahadi dengan sejumlah tuntutan, antara lain: Penghapusan tunggakan pajak kendaraan bermotor roda dua dan empat, Pengusutan dugaan korupsi dana hibah triliunan rupiah yang disebut-sebut melibatkan Khofifah, Penghapusan pungutan liar (pungli) di SMA/SMK negeri di Jawa Timur dan Mendesak Khofifah Indar Parawansa mundur dari jabatan Gubernur Jatim.
Namun, aksi tersebut dipastikan tidak akan berjalan sendiri. Ribuan santri dan kiai dari berbagai daerah siap melakukan aksi tandingan sebagai bentuk pembelaan terhadap Khofifah.
Editor : Arif Ardliyanto