Siapa Adies Kadir? Wakil Ketua DPR RI Kontroversi, Kekayaannya Rp11,17 M dan Tak Punya Utang
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Nama Adies Kadir, politisi senior Partai Golkar, tengah menjadi sorotan publik usai pernyataannya terkait gaji dan tunjangan DPR RI menuai polemik. Akibat ucapan tersebut, ia dinonaktifkan sementara dari keanggotaan DPR RI karena dianggap menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Meski begitu, rekam jejak Adies Kadir menunjukkan bahwa ia bukan sosok baru dalam dunia politik maupun organisasi. Sejak 2014, ia telah dipercaya duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) dan pada periode 2024–2029 kembali terpilih, bahkan menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Golkar.
Adies Kadir lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 17 Oktober 1968. Karier akademiknya terbilang panjang. Ia pertama kali menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (1987–1993), kemudian melanjutkan studi S1 Hukum di Universitas Merdeka, disusul S2 Hukum di kampus yang sama, dan akhirnya menuntaskan S3 Ilmu Hukum di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Untag) pada 2017.

Sebelum masuk ke dunia politik, Adies lebih dulu berkiprah di sektor swasta. Ia pernah menjadi Site Manager PT Lamicitra Nusantara Tbk (1992–1996), Project Manager PT Surya Inti Permata Tbk (1996–1999), serta Direktur Utama PT Adi Jayatek (1999–2005). Kariernya berlanjut sebagai General Manager PT Lamicitra Nusantara (2005–2007) sebelum akhirnya fokus ke bidang hukum dan politik.
Adies resmi bergabung dengan Partai Golkar pada 2002 melalui organisasi sayap PD Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG). Kiprahnya semakin menonjol ketika ia dipercaya memimpin sejumlah posisi strategis, di antaranya Ketua Ormas MKGR Kota Surabaya (2008–2013), Ketua Fraksi DPRD Surabaya (2009–2014), hingga akhirnya melenggang ke Senayan pada 2014.
Pada Pemilu 2024, Adies kembali mendapat mandat dari masyarakat Jawa Timur I dan ditunjuk sebagai Wakil Ketua DPR RI.
Editor : Arif Ardliyanto