Ide Kreatif Anak Surabaya, Tanaman Bidara Jadi Teh, Jelantah Disulap Jadi Lilin Aromaterapi
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Dua siswi SDN Sawunggaling 1 Surabaya sukses menarik perhatian lewat ide kreatif mereka di ajang Pemilihan Putri Lingkungan Hidup Kota Surabaya 2025. Naziya Putri Syafira Ariwibowo, siswi kelas 5, dan Felychia Rosalina Putri, siswi kelas 4, kini tinggal selangkah lagi menuju babak final setelah melewati seleksi ketat.
Yang membuat keduanya istimewa, proyek yang diusung berangkat dari hal sederhana di sekitar kehidupan sehari-hari. Naziya memilih tanaman bidara sebagai bahan utama, sedangkan Felychia mengolah minyak jelantah menjadi produk ramah lingkungan.
“Awalnya kami mencari ide bersama anak-anak. Setelah menemukan yang tepat, kami daftarkan ke panitia Tunas Hijau,” ujar Qomarul Lailiah, Koordinator Kesiswaan SDN Sawunggaling 1, Rabu (24/9/2025).
Naziya yang juga putri seorang perwira TNI AL memanfaatkan pohon bidara yang tumbuh di rumahnya. Ia mengajak teman-teman sekolah menanam 1.500 bibit bidara di kebun sekolah.
Tak berhenti di situ, daunnya diolah menjadi teh herbal dengan beragam khasiat, mulai dari menurunkan demam, membantu pencernaan, hingga merawat kesehatan kulit. Buahnya yang kaya vitamin C bahkan bisa dikonsumsi langsung.
“Sekarang di rumah banyak bibit bidara yang siap ditanam lagi,” ungkap Naziya penuh semangat.
Sementara itu, Felychia terinspirasi dari aktivitas ibunya yang sehari-hari mengumpulkan minyak bekas. Alih-alih terbuang percuma, ia memproses jelantah menjadi lilin aromaterapi.
Proyek ini mendapat dukungan penuh sekolah. Para siswa diajak membawa minyak goreng bekas dari rumah, hingga terkumpul 1.000 liter. Bahkan, salah satu hotel di Surabaya turut menyumbang.
“Targetnya 1.000 liter sudah tercapai. Dari situ, Felychia bisa membuat lilin ramah lingkungan sekaligus bernilai ekonomi,” jelas Lia, yang juga tercatat sebagai wasit bulutangkis internasional dua kali Olimpiade.
Kepala SDN Sawunggaling 1, Mochamad Taukit, M.Pd, memberikan apresiasi tinggi. Pihak sekolah berharap kedua siswi ini mampu melangkah hingga final dan menjadi inspirasi bagi teman-temannya.
“Semoga Naziya dan Felychia bisa membawa nama baik sekolah sekaligus memberi contoh bahwa menjaga lingkungan bisa dimulai dari hal sederhana,” ujar Lia.
Dengan ide kreatif berbasis kearifan lokal dan kepedulian lingkungan, Naziya dan Felychia kini tengah menanti hasil seleksi tahap keempat. Jika lolos, keduanya akan bersaing di babak final Putri Lingkungan Hidup Kota Surabaya 2025.
Editor : Arif Ardliyanto