get app
inews
Aa Text
Read Next : Partai Golkar Dorong Penambahan Dapil dan Kursi DPRD Surabaya

Eks Lokalisasi Moroseneng Surabaya Disinyalir Masih Beroperasi

Selasa, 07 Oktober 2025 | 18:54 WIB
header img
Petugas Satpol PP saat menggelar razia di kawasan eks lokalisasi Moroseneng Surabaya. (istimewa).

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Camat Benowo, Denny Christupel Tupamahu, menegaskan bahwa pihaknya bersama Satpol PP Kota Surabaya rutin melakukan patroli dan pengamanan di kawasan eks lokalisasi Moroseneng, Kelurahan Sememi, untuk mencegah kembalinya praktik prostitusi terselubung.

Pernyataan itu disampaikan menanggapi tudingan adanya aktivitas prostitusi yang disebut-sebut kembali marak di wilayah tersebut. “Petugas Satpol PP Kota Surabaya bersama Satpol Kecamatan Benowo setiap hari melakukan patroli dan penjagaan di area eks lokalisasi Moroseneng, mulai pukul 23.00 hingga 04.00 WIB,” ujar Denny, Selasa (7/10/2025).

Ia juga membantah keras tudingan bahwa pihak kelurahan maupun kecamatan menerima upeti atau pemberian dari pihak tertentu terkait aktivitas ilegal di kawasan itu. “Atas tuduhan bahwa Kelurahan dan Kecamatan menerima upeti, kami menegaskan tidak pernah menerima pemberian apa pun seperti yang dituduhkan. Tuduhan itu tidak benar,” tegasnya.

Menurut Denny, pihak kecamatan telah melakukan konfirmasi langsung kepada Lurah Sememi, Kasi Trantib Kecamatan, serta Ketua RW 1 Sememi, dan semuanya menyatakan tidak pernah menerima bentuk pemberian apa pun sebagaimana isu yang beredar.

Lebih lanjut, Denny menyampaikan bahwa laporan masyarakat terkait dugaan prostitusi terselubung telah diteruskan kepada Kasatpol PP Kota Surabaya untuk ditindaklanjuti melalui operasi penegakan Peraturan Daerah (Perda).

“Telah kami laporkan kepada Kasatpol PP Kota untuk dilakukan operasi penegakan Perda guna menindaklanjuti isu tersebut,” imbuhnya.

Sebelumnya, anggota DPRD Kota Surabaya Mochamad Machmud melontarkan kritik keras terhadap kembali maraknya aktivitas prostitusi di kawasan Jalan Sememi Jaya I dan II, RT 3/RW 1, Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo.

Machmud menilai kondisi itu menunjukkan lemahnya pengawasan dari lurah dan camat setempat. “Saya sudah mendapat laporan seperti itu dan sudah saya sampaikan ke Pemerintah Kota, tapi tidak direspons,” kata Machmud, Sabtu lalu.

Politisi dari Dapil 5 Surabaya itu juga menyebut, mustahil jika lurah dan camat tidak mengetahui aktivitas di eks lokalisasi Moroseneng, mengingat kawasan itu sempat menjadi sorotan publik sebelum ditutup secara resmi oleh Pemkot Surabaya pada masa Wali Kota Tri Rismaharini. “Kasihan Bu Risma dan Pak Eri Cahyadi yang sudah bersusah payah menutup semua lokalisasi,” tambahnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut