Jawa Timur Pamer Prestasi, Ingin Siswa SMA dan SMK Kuasai Pemanfaatan AI untuk Pendidikan
Melalui Inkubator Milea, Dindik Jatim bersama Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Dirjen Vokasi memberikan pelatihan dan sertifikasi bagi guru serta siswa SMK agar siap kerja dengan standar kompetensi nasional.
Selain itu, ada pula Program Vokasi Istimewa, yang memberikan pelatihan keterampilan bagi anak-anak penyandang disabilitas di Jawa Timur. Langkah ini mempertegas komitmen Pemprov Jatim terhadap pendidikan inklusif dan kesetaraan akses bagi semua.
Dalam menghadapi revolusi industri 4.0, Dindik Jatim juga melatih 1.000 pelajar SMA/SMK dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Pelatihan ini meliputi pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan pemrograman berbasis coding untuk menciptakan produk digital inovatif.
“Kami tidak ingin siswa hanya pintar secara akademik. Mereka juga harus menguasai teknologi dan memiliki soft skill agar mampu bersaing secara global,” jelas Aries.
Kinerja pendidikan Jatim membuahkan hasil luar biasa. Provinsi ini berhasil mempertahankan Piala Bergilir Juara Umum LKS Dikmen 2025 untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, dengan total 29 medali dari 37 bidang lomba.
Tak hanya itu, menurut data Kemendikdasmen RI, Jatim juga mendominasi peringkat pertama nasional dengan raihan 5.098 medali prestasi akademik sepanjang 2024. Di bawahnya berturut-turut adalah Jawa Tengah (4.553), DKI Jakarta (3.796), DIY (3.371), dan Jawa Barat (2.886).
Capaian gemilang tersebut tidak lepas dari dukungan anggaran besar yang digelontorkan Pemprov Jatim. Tahun ini, Rp126,23 miliar dialokasikan untuk program pemerataan pendidikan.
Dana tersebut mencakup: Rehabilitasi dan pembangunan 159 sekolah (34 SMA, 95 SMK, dan 30 SLB) senilai Rp100,7 miliar, Bantuan Rp1 juta untuk peserta didik prasejahtera yang tidak diterima di sekolah negeri (total Rp5,7 miliar) dan Pengadaan alat praktik bagi 152 SMK dan satu SLB senilai Rp19,8 miliar.
“Kami berkomitmen menghadirkan pendidikan bermutu dan berkeadilan bagi seluruh anak di Jawa Timur. Tidak boleh ada yang putus sekolah,” tegas Khofifah.
Dalam perayaan HUT ke-80 Provinsi Jawa Timur bertema “Jatim Bangkit, Maju, dan Berkelanjutan”, pemerintah menegaskan bahwa keberhasilan daerah tidak hanya diukur dari pembangunan infrastruktur, tetapi juga dari kualitas sumber daya manusianya.
Lewat program Jatim Cerdas, Pemprov Jatim membuktikan bahwa pendidikan yang inklusif, inovatif, dan adaptif menjadi kunci kemajuan masa depan.
Editor : Arif Ardliyanto