Pihak Yamaha melalui PT YIMM dan PT RSSM juga menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan keterampilan siswa. Bahkan, kerja sama ini ke depan akan diperluas mencakup penerapan teknologi otomotif terbaru di sekolah, pengembangan kurikulum, hingga kolaborasi dalam proyek inovatif berbasis industri.
Kadindik Jatim berharap, langkah strategis ini dapat menjadi contoh nyata bagi sekolah kejuruan lainnya di Jawa Timur dan Indonesia. Menurutnya, kemitraan yang berkelanjutan antara SMK dan industri merupakan kunci utama dalam menciptakan sumber daya manusia unggul yang siap bersaing di era global.
“Ketika industri benar-benar terlibat aktif, maka pendidikan vokasi akan jauh lebih hidup. Kita tidak ingin lulusan hanya mengantongi ijazah, tetapi tidak memiliki kompetensi yang dibutuhkan pasar,” tambah Aries.
Langkah ini juga sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi. Dengan memperluas jejaring industri, serta mendorong pembelajaran berbasis dunia kerja, lulusan SMK diharapkan menjadi generasi yang tangguh, profesional, dan siap bersaing di dunia industri maupun wirausaha.
“Semakin banyak industri yang terlibat, semakin kuat fondasi kita untuk membangun masa depan generasi muda Jawa Timur,” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto