Program School Food Care, Cara Kreatif Sekolah di Jatim Wujudkan Ketahanan Pangan dan Edukasi Hijau
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kegiatan School Food Care bisa diintegrasikan dengan kurikulum sekolah, terutama dalam mata pelajaran kewirausahaan. Melalui praktik langsung, siswa bisa belajar menanam, merawat, memanen, hingga mengelola hasil panen secara produktif.
“Ini pembelajaran yang menyenangkan sekaligus menumbuhkan semangat wirausaha di kalangan pelajar,” imbuhnya.
Hingga saat ini, 29 SMA dan 22 SMK Negeri di Jawa Timur telah menjalankan program serupa. Setiap sekolah mengembangkan berbagai jenis tanaman produktif seperti sayur-mayur, tomat, cabai, pisang, ubi, alpukat, nanas, dan kacang-kacangan.
“Keuletan dan kolaborasi seluruh warga sekolah telah membuat School Food Care tumbuh luar biasa. Ini bukti nyata bahwa pendidikan tidak hanya soal teori, tetapi juga aksi nyata di lapangan,” ujar Khofifah.
Sebagai bentuk apresiasi, Pemprov Jawa Timur memberikan SMA Award 2025 kepada sekolah berprestasi dalam pengembangan School Food Care.
Juara 1: SMAN Tenggarang Bondowoso
Juara 2: SMAN 1 Tanggul Jember
Juara 3: SMAN Dampit Kabupaten Malang
Khofifah berharap, pemanfaatan lahan sekolah secara produktif tidak hanya menghasilkan bahan pangan, tetapi juga membentuk karakter siswa yang mandiri dan bertanggung jawab.
“Hasil praktik pertanian di sekolah bisa menjadi bagian dari pembelajaran yang produktif, baik bagi murid maupun guru,” tuturnya.
“Ke depan, sekolah yang memiliki lahan luas namun belum dimanfaatkan maksimal diharapkan bisa mengembangkan program serupa,” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto