Ledakan SMAN 72 Jakarta Alarm Pendidikan, DPRD Jatim Minta Sekolah Perkuat Pencegahan Radikalisme
SURABAYA, iNewsSurabaya.id — Insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025) menjadi sorotan serius kalangan legislatif Jawa Timur. Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Jatim menilai, peristiwa tersebut harus menjadi peringatan bagi seluruh sekolah di Tanah Air untuk memperkuat antisipasi terhadap paham radikalisme di lingkungan pendidikan.
Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Puguh Wiji Pamungkas, menegaskan bahwa dunia pendidikan memiliki peran strategis dalam membentengi pelajar dari ideologi kekerasan. Ia mengingatkan agar sekolah dan keluarga tidak lengah terhadap potensi penyusupan paham ekstrem di kalangan remaja.
“Ledakan di Jakarta itu seharusnya menjadi alarm bagi semua pihak. Keluarga dan sekolah harus aktif menjaga anak-anak dari paparan paham radikal,” ujar Puguh, Sabtu (8/11/2025).
Menurutnya, derasnya arus informasi digital menjadi tantangan baru dalam membina karakter generasi muda. Banyak konten di media sosial yang secara halus menanamkan nilai kekerasan dan intoleransi tanpa disadari.
“Sekarang doktrinasi tidak lagi melalui pertemuan langsung. Platform digital seperti YouTube atau forum daring bisa menjadi sarana penyebaran ideologi ekstrem. Karena itu, peran keluarga menjadi benteng pertama,” tuturnya.
Selain keluarga, lembaga pendidikan juga dituntut aktif melakukan pembinaan karakter dan literasi digital. Ia mendorong agar sekolah di seluruh Jawa Timur menggelar kegiatan rutin seperti diskusi kebangsaan, pendidikan Pancasila, serta pelatihan literasi media agar siswa mampu mengenali dan menolak konten radikal.
“Sekolah perlu menjadi ruang yang aman dan terbuka untuk pembentukan karakter. Guru harus hadir sebagai pembimbing, bukan hanya pengajar,” tegas Puguh.
Editor : Arif Ardliyanto