Menurutnya, dalam kurun waktu dua hari terakhir retakan tersebut semakin melebar. Selama dua hari itu, ia bersama warga masih berupaya untuk menambal retakan pada bagian dasar bangunan tersebut. “Ternyata tadi pagi, keretakan yang saya perbaiki itu semakin melebar. Akhirnya saya pindahkan semua barang,” katanya.
Ia menambahkan, dengan kondisi tersebut ia meminta seluruh warga yang ada di sekitar lokasi untuk melakukan evakuasi. Kemudian, kurang lebih pada pukul 10.00 WIB terjadi longsor pertama dan pada 11.30 WIB terjadi longsor kedua. Ada kurang lebih 15 jiwa terdampak. “Total ada enam bangunan rumah terdampak. Untuk sementara ini kami menumpang di rumah keluarga,” katanya.
Sementara itu, Lurah Kotalama Bambang Heryanto menambahkan, pihaknya sudah mengupayakan penanganan darurat bersama dinas terkait saat terjadi banjir bandang tahun 2021. Namun, kejadian longsor di wilayah tersebut kembali terjadi. “Sejak tadi malam, sudah diminta untuk pindah karena retakan sudah mulai melebar,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya sudah membuat laporan yang ditujukan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang dan berkoordinasi dengan pihak kecamatan setempat untuk penanganan lanjutan dan memasok kebutuhan sementara.
Menurutnya, pihaknya sudah melakukan upaya relokasi kepada warga yang ada di sekitar bantaran sungai tersebut. Namun, ia mengakui bahwa warga masih banyak yang kembali ke rumah mereka yang ada di bantaran sungai tersebut. “Kami sudah upayakan untuk sewa karena memang berat untuk meninggalkan lingkungannya,” ujarnya.
Kepala BPBD Kota Malang Alie Mulyanto menambahkan, pihaknya saat ini tengah melakukan pendataan terkait dampak kerusakan, kerugian serta jumlah warga yang terdampak pada lokasi kejadian. “Kami mengimbau kepada warga untuk selalu waspada terhadap bencana di sekitar lokasi tempat tinggal,” kata Alie.
Editor : Arif Ardliyanto