get app
inews
Aa Text
Read Next : Aksi TKBM Tak Ganggu Pelabuhan Bagendang, Bongkar Muat Tetap Lancar

Industri dan Ekspor Menguat, Arus Peti Kemas Nasional Ikut Tumbuh Pesat, Begini Analisis Ekonom

Kamis, 11 Desember 2025 | 06:11 WIB
header img
Pelindo Terminal Petikemas optimistis arus peti kemas tahun 2025 tumbuh 5 persen. Kenaikan volume terjadi di berbagai terminal seperti Pantoloan, Bumiharjo, hingga Teluk Bayur. Foto iNewsSurabaya/ist

TPK Teluk Bayur, Sumatra Barat juga menunjukkan tren positif. Komoditas karet naik 20 persen, perlite 45 persen, dan pakan ternak meningkat lebih dari 100 persen.

Selain faktor komoditas, frekuensi kapal dan rute baru turut menjadi pendorong. Di Terminal Teluk Lamong, misalnya, setidaknya terdapat 26 kunjungan kapal selama periode Januari–September 2025.

“Pertumbuhan yang cukup besar juga terjadi di TPK Semarang. Peningkatan ini tak lepas dari aktivitas industri di kawasan Kendal, Sayung, dan Batang,” lanjut Widyaswendra.

Ekonom senior INDEF, Didik J. Rachbini, mengaitkan meningkatnya arus kontainer dengan stabilnya pertumbuhan ekonomi nasional. Pada triwulan III 2025, ekonomi Indonesia tumbuh 5,04 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurutnya, percepatan industrialisasi merupakan kunci untuk meningkatkan produktivitas nasional.

“Industri, khususnya manufaktur, adalah motor perekonomian. Jika sektor ini bergerak, perdagangan ikut tumbuh, ekspor naik, dan lapangan kerja semakin luas. Dampaknya akan langsung terlihat pada peningkatan arus peti kemas,” jelas Didik.

Ia mencontohkan keberhasilan hilirisasi nikel yang mulai menunjukkan hasil nyata. Pada 2024, nilai ekspor produk turunan nikel mencapai USD 33,9 miliar, melonjak tajam dari USD 3,3 miliar pada 2017.

Lebih jauh ia menyebut, kolaborasi industri, investasi, dan ekspor global menjadi pilar utama menuju pertumbuhan ekonomi 8 persen. “Arus peti kemas adalah cerminan dinamika logistik. Jika industrinya lesu, sulit berharap pergerakan kontainer meningkat.” katanya. 

Dari sisi kebijakan, Agus Pambagio, Managing Partner PH&H Public Policy Interest Group, menekankan pentingnya penguatan infrastruktur pelabuhan agar Indonesia semakin kompetitif. Ia menilai keberadaan pelabuhan yang mampu berfungsi sebagai transhipment hub mutlak dibutuhkan untuk memperlancar lalu lintas perdagangan.

“Kebijakan juga harus selaras dan mendukung iklim investasi. Jangan sampai aturan saling bertentangan sehingga pembangunan tidak maksimal,” tegasnya.

Dengan penguatan industri, peningkatan ekspor, hingga perbaikan infrastruktur, optimisme Pelindo Terminal Petikemas memasuki 2025 bukanlah tanpa alasan. Lonjakan arus peti kemas yang terjadi di berbagai daerah menjadi bukti bahwa denyut logistik nasional terus menguat menuju tahun yang baru.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut