Para peziarah yang datang ke makam Sunan Bonang sebagian besar berasal dari daerah luar Tuban. Ada yang dari kabupaten sekitar, bahkan ada pula yang dari luar pulau. Lokasi makam Sunan Bonang yang strategis ada di belakang Masjid Agung Tuban dan sangat dengan Alun-alun Kota.
Karena itu banyak pengunjung yang tujuannya ke Alun-Alun atau ke Masjid Agung Tuban cukup berjalan kaki melewati jalan setapa yang jaraknya tidak terlalu jauh. "Ya, kalau mau masuk makam hanya jalan kaki sebentar. Karena sangat dekat dengan parkiran di sekitar alun-alun dan Masjid Agung," kata Marji.
Salah satu peziarah asal Surabaya, Sugik mengaku sengaja datang ke makam untuk mengaji dan berdoa pada awal-awal Ramadan ini. "Kalau datangnya pas Ramadan begini enaknya bisa lebih leluasa, karena tidak banyak pengunjung lain. Tidak padat seperti hari biasa," kata Sugik.
Selain berziarah biasanya banyak pengunjung yang datang menjelang ngabuburit untuk salat dan berbuka puasa dengan Bubur Asyura yang menjadi tradisi peninggalan Sunan Bonang.
Perlu diketahui, Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila putri Tumenggung Majapahit Aryo Tejo yang kala itu berkuasa di Bumi Tuban.
Tokoh bernama asli Raden Maulana Makdum Ibrahim adalah penyebar Agama Islam di daerah Tuban dan Lasem. Masyarakat Jawa lebih akrab mengenalnya dengan nama Sunan Bonang.
Editor : Arif Ardliyanto