get app
inews
Aa Read Next : Jawab Kebutuhan Gas di Sektor Hilir, PGN Integrasikan Pengelolaan Infrastruktur dan Komoditas Gas

PGN Percepat Gasifikasi Jatim dan Jateng

Selasa, 12 April 2022 | 07:50 WIB
header img
Petugas memeriksa jaringan gas bumi di salah satu rumah warga. (Foto: Ali Masduki)

SURABAYA, iNews.id - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk mempercepat gasifikasi jaringan gas (Jargas) rumah tangga.

Khusus untuk wilayah Sales Operation Region (SOR) III yang meliputi Jawa Timur dan Jawa Tengah, tahun ini PGN menargetkan pengembangan Jargas rumah tangga sebanyak 245.567 sambungan rumah (SR).

Manager Humas Sales Operation Region (SOR) III PGN, Hamalsyahan, mengatakan secara nasional, PGN telah menargetkan akan melakukan pengembangan jargas sebanyak 1 juta SR yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari target tersebut, Jawa Timur mendapatkan target sebanyak 245.567 SR yang menyasar sebanyak 246 kecamatan di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

“Khusus untuk wilayah Jatim, akan menyasar sebanyak 195.714 SR yang tersebar di Bojonegoro 2.243 SR, Pasuruan 5.613 SR, Sidoarjo 95.701 SR, dan Surabaya 92.157 SR,” terangnya dalam Sosialiasasi Pengembangan Jargas di Jatim

Ia mengatakan, pembangunan jargas saat ini kembali digencarkan mengingat pemerintah menargetkan pada 2024 jaringan gas kota harus terpasang sebanyak 4 juta sambungan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). 

Untuk itulah, selain melaksanakan penugasan pembangunan jaringan gas rumah tangga dari pemerintah dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), PGN juga melakukan pengembangan sendiri.

"Saat ini, realisasi jargas secara nasional baru mencapai 668.000 SR. Untuk itu kegiatan pembangunan ini akan dipercepat,” ujarnya.

Terkait investasi, ia mengatakan masih dalam perhitungan, tetapi rata-rata investasi  yang harus dikeluarkan PGN untuk satu SR dikisaran Rp 10 juta hingga Rp 12 juta. Dan ini harus ditanggung PGN sendiri. 

Untuk itu, harga gas yang dipatok untuk proyek pengembangan tidak sama dengan harga gas jargas APBN, yaitu sebesar Rp 10 ribu per meter kubik.

Area Head Surabaya PGN, Arief Nurrachman menambahkan, untuk wilayah Surabaya saja hingga kini jargas eksisting masing mencapai 48.000 SR. 

Menurutnya untuk mencapai target pembangunan jargas di Surabaya, pihaknya lebih memilih pengembangan di area baru. 

“Sebanyak 60 persen dari target kami, akan dilakukan di area-area pengembangan baru. Sedangkan, sisanya merupakan penetrasi dari wilayah yang sudah terjangkau dengan jaringan pipa,” kata dia. 

Arief mengakui, bahwa untuk mendapatkan pelanggan ritel baru memang tidak mudah mengingat masyarakat masih terbiasa menggunakan LPG subsidi yang menawarkan harga lebih murah. 

“Kalau dibandingkan dengan LPG melon, memang jargas kita lebih mahal karena LPG subsidi, tetapi kalau dibandingkan LPG komersial, jargas lebih murah,” katanya. 

Selama ini, lanjutnya, LPG subsidi sendiri telah menelan anggaran negara mengingat 70 persen bahan baku LPG harus impor. 

"Jika Indonesia berhasil mengkonversi LPG ke jargas, maka negara bisa mengurangi sebanyak 144 juta kg LPG impor per tahun," pungkasnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut